Tuturpedia.com – Pada Rabu (20/11/2024), para astronom di University of North Carolina di Chapel Hill dan The University of Texas di Austin mengumumkan penemuan planet termuda yang pernah ditemukan menggunakan metode transit.
Dikutip dari laman McDonald Observatory, Sabtu (23/11/2024), melalui metode transit tersebut, sebuah planet terdeteksi saat ia melintas di antara bintang induknya dan pengamat. Planet tersebut diberi nama TIDYE-1b, berukuran kira-kira sebesar Jupiter dan diperkirakan berusia 3 juta tahun.
“Saat kami mencari transit, kami mengamati kecerahan bintang selama kurun waktu tertentu. Saat planet berada di depan bintang, kami melihat sedikit penurunan kecerahan, karena planet menghalangi sebagian bintang. Jadi, kami mencari penurunan berulang pada kurva cahaya,” kata Madyson Barber, seorang penulis utama studi dan mahasiswa pascasarjana di UNC-Chapel Hill.
Dunia baru ini, yang diperkirakan sekitar 10 hingga 20 kali massa bumi, adalah salah satu planet termuda di luar tata surya kita (eksoplanet) yang pernah ditemukan.
Planet TIDYE-1b Berada di Sisa-sisa Cakram Gas dan Debu
Planet ini berada di samping sisa-sisa cakram gas dan debu padat yang mengitari bintang induknya (protoplanet) yang menyediakan bahan-bahan bagi pembentukan planet.
Sebenarnya, para astronom telah menemukan lusinan planet transit berusia 10 hingga 100 juta tahun, tetapi planet yang lebih muda terbukti lebih sulit ditemukan.
Sebelumnya diperkirakan bahwa manusia tidak akan dapat menemukan planet transit semuda ini karena cakramnya akan menghalangi pandangan yang terbentuk di sekitar bintang dalam 5 hingga 10 juta tahun pertama kehidupan.
Akan tetapi, bintang yang diorbit TIDYE-1b memiliki cakram yang tidak sejajar, cakram bagian luar melengkung, sehingga meninggalkan jendela yang sempurna ke bintang dan memungkinkan kita untuk mendeteksi transit tersebut
Asal muasal ketidaksejajaran tersebut juga masih menjadi misteri dan membingungkan para astronom.
Namun, hal yang paling menguntungkan dengan ditemukannya TIDYE-1b adalah para astronom memiliki kesempatan unik untuk mempelajari pembentukan awal sistem planet. Proses penemuan ini juga memberikan wawasan penting tentang bagaimana bumi dan tata surya terbentuk.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah