Tuturpedia.com — Suasana hangat tampak saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tiba di Manokwari, Papua Barat. Tak hanya datang untuk agenda formal, Gibran juga menyempatkan diri menyapa warga hingga bermain sepak bola bersama anak-anak dan pemuda setempat. Di momen inilah, ia menegaskan bahwa kehadirannya di Papua merupakan bentuk komitmen, bukan pengasingan politik.
Isu yang menyebut dirinya “dibuang” ke Papua sempat beredar dan menjadi perbincangan publik. Gibran merespons lugas dan menolak keras narasi tersebut.
“Ini bukan tempat pembuangan. Papua bukan tempat pembuangan,” kata Gibran dengan tegas.
Ia menegaskan bahwa Papua merupakan wilayah strategis dan bagian integral dari Indonesia yang perlu mendapatkan perhatian langsung dari pemerintah pusat.
“Papua adalah bagian dari NKRI. Kita harus menaruh perhatian penuh, bukan menjadikan tugas di sini sebagai bentuk pembuangan,” lanjutnya.
Selama kunjungannya, Gibran mengaku ingin mendengar langsung suara dan kebutuhan masyarakat Papua. Ia berdialog dengan tokoh adat, pemuda, serta warga lokal untuk menyerap aspirasi dan mengevaluasi program pembangunan yang sedang berjalan.
Pemerintah juga memperkuat langkah percepatan pembangunan melalui pembentukan BP3OKP dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otsus Papua. Dua lembaga ini dirancang untuk mempercepat pemerataan pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Papua.
Upaya mendekatkan diri dengan masyarakat, termasuk melalui olahraga dan aktivitas informal, menjadi cara Gibran menepis jarak antara pemimpin dan rakyat. Langkah ini sekaligus menyampaikan pesan bahwa ia datang sebagai pembawa solusi, bukan sekadar menjalankan agenda protokoler.
Dengan pernyataan ini, Gibran ingin mengubah cara pandang sebagian pihak terhadap penugasan pejabat di Papua. Ia berharap masyarakat melihat bahwa pemerintah menempatkan Papua sebagai prioritas nasional yang setara dengan wilayah lainnya.
Sumber Foto: Istimewa
