banner 728x250
Health  

Pantauan Kualitas Udara di Jakarta Sore Ini saat ASN WFH 50 Persen

Ilustrasi polusi di Jakarta. (Foto: freepik.com)
Ilustrasi polusi di Jakarta. (Foto: freepik.com)
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH) 50 persen bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Kebijakan ini berlaku mulai hari ini sebagai upaya jangka pendek pemerintah dalam mengatasi buruknya kualitas udara Jakarta.

Menurut Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, aturan WFH bagi ASN Jakarta berlaku mulai  tanggal 21 Agustus – 21 Oktober 2023. 

“Kami juga mengajak pejabat di kementerian untuk turut serta melakukan WFH,” ujar Heru dalam konferensi pers di Jakarta, setelah rapat dengan Presiden Joko Widodo, Senin, 15 Agustus lalu.

Lantas, berhasilkah upaya WFH ASN dalam mengurangi polusi di Jakarta?

Tuturpedia.com mencoba melihat kualitas udara Jakarta lewat website IQAir. Pada Senin sore (21/8/2023), pukul 18.00 WIB, kualitas udara di Jakarta berada di angka 98 dengan konsentrasi polutan utama, yaitu PM2.5 sebesar 34.5 mikrogram per meter kubik. Menurut IQAir, kualitas udara ini tergolong sedang (warna kuning).

Akan tetapi, kode warna kuning ini menandakan kualitas udara masih tidak sehat, tapi hanya bagi kelompok sensitif.

Menurunnya polusi di Jakarta, membuat ranking kualitas udara Ibu Kota ini turut membaik, dari peringkat 5 terburuk turun menjadi peringkat 10 di sore hari.

Sebelumnya, ramai cuitan warganet di media sosial X yang mengeluhkan kualitas udara di Jabodetabek, khususnya di DKI Jakarta. Bahkan, segenap publik figur pun ikut mengeluhkan kualitas udara Jakarta yang buruk. 

Padahal, kualitas udara yang buruk rentan mengganggu kesehatan. Masalah ini dikhawatirkan bisa meningkatkan pasien dengan gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Penulis: Angghi Novita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses