Tuturpedia.com – Pada Jumat (26/1/2024), Presiden Jokowi menentang pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang menolak solusi dua negara atas konflik dengan Palestina.
Hal tersebut Jokowi sampaikan di Istana Bogor, Jawa Barat. Dia mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi telah melapor terkait pembahasan isu Gaza di debat terbuka Dewan Keamanan PBB pada Selasa (23/1/2024).
“Saya baru saja mendapatkan laporan dari Menteri Luar Negeri kita, Bu Retno, yang beliau hadir di debat terbuka yang dilakukan oleh Dewan Keamanan PBB yang membahas mengenai isu Gaza. Sebelum berangkat ke New York, saya telah menyampaikan ke Menlu untuk terus membawa suara tegas Indonesia dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina,” tutur Jokowi.
Kemudian, Jokowi mengutuk pernyataan PM Israel Netanyahu mengenai tidak adanya masa depan bagi solusi dua negara (two state solution).
“Saya menentang keras pernyataan Perdana Menteri Israel Netanyahu mengenai tidak adanya masa depan bagi two state solution, solusi dua negara, pernyataan ini sama sekali tidak dapat diterima dan saya juga mengutuk keras serangan terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza yang telah memakan korban jiwa dan luka-luka,” terangnya.
Menurut Jokowi, sudah begitu banyak pelanggaran hukum internasional yang dilakukan pihak Israel. Dia pun memastikan bahwa pelabuhan di Indonesia tak akan diperbolehkan untuk melayani kepentingan Israel.
“Sudah terlalu panjang daftar pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel dan beberapa waktu yang lalu muncul isu juga mengenai kapal Israel, saya ingin menegaskan bahwa pelabuhan-pelabuhan di Indonesia tidak akan digunakan untuk melayani kepentingan Israel, tegas itu,” tandasnya.
Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB
Sebelumnya, Menlu Retno menghadiri debat terbuka (open debate) Dewan Keamanan PBB, di New York City, Amerika Serikat pada Selasa, 23 Januari 2024.
Merupakan debat terbuka Dewan Keamanan PBB yang ketiga dengan membahas isu Gaza dan Indonesia aktif hadir pada seluruh pertemuan itu.
Yang mana, juga menjadi komitmen Indonesia guna terus mendukung perjuangan Palestina di tengah konflik yang tak kunjung usai.
“Dalam pernyataan di DK PBB tadi saya ingatkan bahwa DK PBB memiliki mandat untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional, dan bukan untuk menoleransi perang apalagi genosida,” ujar Menlu Retno.
Menlu pun menyinggung soal PM Israel yang menolak untuk kemerdekaan Palestina.
“Lebih lanjut, saya sampaikan, tanggal 18 Januari lalu Perdana Menteri Netanyahu menyatakan secara terbuka Israel tidak akan mengizinkan Negara Palestina untuk berdiri. Pernyataan ini sangat berbahaya dan tidak dapat diterima karena mengonfirmasikan tujuan Israel sesungguhnya, yaitu menghilangkan Palestina dari peta dunia,” jelasnya.
Tak lupa, Retno menekankan bagi semua pihak untuk bertanggung jawab dalam menghormati Hukum Humaniter Internasional, termasuk situasi di Gaza, Palestina.***
Penulis: Annisaa Rahmah
