Indeks
Budaya  

Pagelaran Istana Berkebaya Hadirkan Panggung Sepanjang 200 Meter

Pagelaran Istana Berkebaya. (Foto: Instagram @jokowi)
Pagelaran Istana Berkebaya. (Foto: Instagram @jokowi)

Tuturpedia.com – Menyambut HUT RI ke 78 yang akan jatuh pada 17 Agustus mendatang, pemerintah Indonesia meggelar berbagai kegiatan dengan konsep yang beragam. Salah satunya, pagelaran Istana Berkebaya yang digelar di jalan depan Istana Merdeka pada hari Minggu (7/8/2023).

Mengutip Instagram @jokowi, Senin (7/8/2023), Jokowi beserta ibu negara, Iriana, turut hadir menyaksikan pagelaran tersebut.

Peragaan busana kebaya Istana Berkebaya tersebut digelar di catwalk sepanjang 200 meter. Pagelaran tersebut juga diiringi lagu-lagu daerah Betawi, musik keroncong, hingga lagu-lagu yang dibawakan penyanyi Bunga Citra Lestari.

Istana Berkebaya dibuka dengan pertunjukan tari kolosal Puspawarni Langgeng Jakarta, peragaan busana kebaya oleh anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju, para menteri dan wakil menteri wanita, para duta besar negara sahabat, para None Jakarta dan Putri Indonesia, Komunitas Wanita Berkebaya, jurnalis wanita, hingga siswi-siswi SMK.

Sementara ibu negara Iriana Joko Widodo, tampak mengenakan kebaya encim khas Betawi berwarna merah.

Di awal acara, Iriana juga menuturkan sebuah pantun yang mengandung makna mengenai keanggunan dari kebaya.

“Bunga menur bunga raflesia, mekar sekuntum merah merona.

Citra luhur wanita Indonesia, pribadi anggun dengan kebaya” tutur Iriana.

Sementara pada keterangan pers yang dirilis website resi setkab.go.id, Presiden Joko Widodo juga memberi pernyataan, pagelaran ini dilakukan untuk mengenalkan kembali kebaya sebagai karakter masyarakat Indonesia.

“Ya, kita ini kan ingin mengenalkan kembali, agar kita kembali kepada karakter dan kepribadian Indonesia. Karena sekali lagi, kebaya adalah karakter masyarakat Indonesia, wanita Indonesia yang anggun, yang lemah lembut, yang sopan, yang bersahaja. Saya kira tadi nampak dalam Istana Berkebaya tadi,” tuturnya.

“Dan, saya kira ini terus harus dilakukan dengan gencar tidak hanya di Jakarta, tapi di daerah-daerah dengan kebaya masing-masing karena ada kebaya Encim, nanti ada kebaya gaya Sunda, gaya Jawa, gaya Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, semuanya ada kebaya,” kata Jokowi.***

Penulis : Sri Sulistiyani

Editor: Al-Afgani Hidayat

Exit mobile version