Tuturpedia.com – Kejutan hadir ketika penyanyi legendaris dunia, Celine Dion, tampil dalam panggung pembukaan Olimpiade Paris 2024 pada Jumat (26/7/2024).
Dengan latar Menara Eiffel yang dihasi permainan lampu, Celine tampil bak diva dengan gaun berwarna putih dan rambut pirang yang digulung.
Penampilan Celine menjadi salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu dalam pembukaan Olimpiade. Sebelumnya ia dirumorkan akan berduet dengan diva lainnya, Lady Gaga yang ikut menyumbangkan suara dalam perhelatan tersebut.
Pasalnya Celine absen selama 4 tahun dari panggung karena penyakit saraf Stiff Person Syndrome (SPS) yang juga memengaruhi suaranya.
Penyanyi berusia 56 tahun tersebut menyanyikan lagu bertajuk Hymne à l’amour atau Hymne Cinta. Lagu yang menyebut-nyebut kekuatan cinta dalam liriknya tersebut membangun suasana romantis nan bergelora yang sesuai dengan julukan Paris sebagai ‘Kota Cinta.’
“Langit biru di atas kita bisa runtuh, bahkan dataran pun bisa amblas, tapi kecil maknanya bagiku asalkan kau mencintaiku,” bunyi lagu yang ditulis dan pertama kali dibawakan oleh Edith Piaf, penyanyi terbesar Prancis.
Lagu berbahasa Prancis tersebut juga terdengar personal mengingat Celine yang berasal dari Kanada menggunakan Prancis sebagai berbahasa ibunya.
Momen malam tersebut seakan mengulang penampilan Celine dalam pembukaan Olimpiade musim panas 28 tahun yang lalu di Atlanta, Amerika Serikat. Dalam panggung tersebut Celine menyanyikan lagu The Power of the Dream.
“Saya merasa terhormat bisa tampil malam ini, untuk Upacara Pembukaan Paris 2024 dan sangat senang bisa kembali ke salah satu kota favorit saya!” tulis Celine melalui Instagram pribadinya.
Ia turut memberikan kebanggannya pada para atlet yang berkompetisi, baik mereka akan membawa pulang medali atau tidak.
“Tetaplah fokus, teruslah maju, hati saya bersama kalian!” imbuhnya.
Kehadiran Celine dalam pembukaan sekiranya ditujukan untuk membangun semangat juang para atlet dalam ajang olahraga terbesar di dunia tersebut. Sebagaimana semangat Celine dalam menghadapi penyakitnya selama bertahun-tahun hingga kembali ke atas panggung.***
Penulis: Fadillah Wiyoto.
Editor: Annisaa Rahmah.
