banner 728x250
Movie  

Nonton Bareng Film ‘Eksil’ Terpaksa Dibatalkan di Samarinda, Ini Alasannya!

Nonton bareng film Eksil di Samarinda dibatalkan oleh aparat setempat. Foto: instagram.com/aksikamisankaltim
Nonton bareng film Eksil di Samarinda dibatalkan oleh aparat setempat. Foto: instagram.com/aksikamisankaltim
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Nonton bareng (nobar) film dokumenter Eksil di Samarinda pada Kamis (22/2/2024) terpaksa dibatalkan oleh penyelenggara karena tidak adanya izin dari aparat setempat.

Film dokumenter Eksil merupakan karya dari Lola Amaria yang akhir-akhir ini menyita banyak perhatian masyarakat Indonesia.

Film Eksil mengangkat kisah nyata dari sebuah peristiwa politik yang telah mengubah nasib banyak orang Indonesia di tahun 1960-an. 

Film ini berfokus pada kehidupan para eksil (orang yang terasing) di luar negeri, yang awalnya dikirim untuk belajar oleh Pemerintah Indonesia ke Uni Soviet dan Tiongkok.

Namun, setelah adanya peristiwa di tahun 1965, para eksil terpaksa harus tertahan di negeri orang dan tidak bisa pulang ke Tanah Air. 

Lola Amaria, menyajikan berbagai upaya para eksil untuk mencari jalan pulang melalui penuturan resmi mereka. Terlebih, mereka pada akhirnya tidak dapat berkomunikasi dengan keluarga mereka di Indonesia karena adanya perubahan politik yang terjadi. 

Film yang berlatar rezim Soeharto ini menarik perhatian masyarakat di berbagai daerah, tak terkecuali di Samarinda, Kalimantan Timur. 

Nonton bareng film Eksil yang awalnya dijadwalkan akan berlangsung di tanggal 22 Februari 2024 di Samarinda terpaksa dibatalkan oleh penyelenggara karena tidak adanya izin dari aparat. 

Dikutip dari akun X @Suh***, Jumat (23/2/2024), penyelenggara acara awalnya mendapatkan pesan WhatsApp dari pihak CGV Samarinda.

Mereka menyatakan jika tempatnya belum bisa menayangkan film dokumenter tersebut. Padahal, pihak penyelenggara sudah memberikan uang muka untuk penyewaan studio. 

Eksil Dianggap Mengandung Unsur HAM

Setelah berkoordinasi dengan pihak CGV, ternyata pihak penyelenggara pun diarahkan untuk membuat Surat Izin Keramaian ke aparat setempat (Polresta Samarinda).

Sebab, aparat setempat menganggap film tersebut mengandung unsur HAM yang dapat berpotensi mempengaruhi situasi kamtibmas pemilu menjadi tidak kondusif.

Hal ini pun menuai komentar negatif dari beberapa pihak, tak terkecuali pihak penyelenggara.

Pasalnya, film Eksil hingga saat ini masih bisa tayang di beberapa tempat, seperti di Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan lainnya. Pihak penyelenggara menganggap hal tersebut sangatlah aneh dan membatasi kebebasan berekspresi. ***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses