Indeks
Sports  

Nicolas Pepe Blak-blakan, Mengaku Arsenal Bikin Dia Trauma

Nicolas Pepe ungkap trauma saat berada di Arsenal. Foto: x.com/Arsenal
Nicolas Pepe ungkap trauma saat berada di Arsenal. Foto: x.com/Arsenal

Tuturpedia.com – Baru-baru ini, Nicolas Pepe membeberkan pengalamannya selama berseragam Arsenal yang ia sebut traumatis. Saking traumanya, pemain Pantai Gading kelahiran Prancis itu sampai memutuskan untuk berhenti dari dunia sepak bola.

Sebelumnya, Arsenal mendatangkan Pepe ke Emirates Stadium pada tahun 2019 dari Lille dengan nilai kontrak sebesar 80 juta euro (lebih dari Rp1,4 triliun), yang pada saat itu menjadi rekor transfer termahal Gunners. Hanya saja, performa yang diberikan sang winger di atas lapangan tak sebanding dengan angka yang digelontorkan klub.

Sampai akhirnya Pepe dan Arsenal sama-sama sepakat untuk menerima pinangan dari Nice, yang ingin meminjam sang winger sepanjang musim 2022/23. Pepe bahkan sampai bersedia mendapatkan pemotongan gaji demi bisa hengkang dari Emirates.

Ia akhirnya resmi meninggalkan Arsenal pada tahun 2023 dengan status bebas transfer dan sisa 12 bulan di kontraknya untuk bergabung dengan Trabzonspor di Turki.

Hanya saja, kontraknya di sana pun telah berakhir musim panas ini dan belum ada tanda-tanda klub baru yang akan memboyong pemain sayap berusia 29 tahun itu.

Untuk kali pertama, Pepe akhirnya buka-bukaan soal pengalamannya selama bergabung dengan Arsenal dalam wawancara dengan L’Equipe.

“Di Arsenal, saya telah mengalami sejenis trauma seolah-olah passion saya telah dirampas dari saya. Saya merasakan kebencian kepada sepak bola,” ungkap Pepe dalam wawancaranya itu.

“Dengan tak lagi bermain, saya bertanya-tanya mengapa saja melakukan pekerjaan ini. Saya merasa ragu sampai-sampai saya berpikir untuk menghentikan segalanya,” imbuhnya.

“Saya bertanya-tanya bagaimana mereka bisa begitu menyerang saya. Orang-orang sampai menyebut saya sebagai flop terburuk dalam sejarah Liga Inggris. Saya tidak minta (Arsenal) menghabiskan 80 juta euro untuk saya. Dengan jumlah ini, orang-orang tak peduli situasi saya, mereka ingin Anda langsung memberikan hasil,” Pepe kembali menambahkan.

Menurut Pepe, tak banyak pemain yang langsung mencetak 25 gol setiap musim dan dia bahkan tidak memainkan peran di posisi nomor 9.

“Nyaris seperti pelecehan. Saya tak banyak buka media sosial, tapi jika saudara saya menyampaikan saya ‘Mereka bilang begitu tentang kamu’, secara tak langsung, saya langsung kena,” Pepe kembali bercerita.

Menurut keterangannya, banjir kritikan yang ia terima juga datang dari media atau anggota klub tertentu.

“Mereka tak sadar bahwa ini bisa berdampak ke pikiran, keluarga, dan konsekuensi pada performa. Satu-satunya orang yang selalu mendukung saya adalah penggemar Arsenal,” tandasnya.***

Penulis: K Safira.

Editor: Annisaa Rahmah.

Exit mobile version