Tuturpedia.com – Beredar video iklan Hydro Coco yang menampilkan adegan kekerasan dan mengabaikan keselamatan diri.
Dikutip Tuturpedia.com dari akun X @pipis pada Minggu (7/4/2024), iklan Hydro Coco yang bertemakan mudik menuai kecaman dari banyak pihak di media sosial Twitter atau X.
Pasalnya iklan tersebut menampilkan adegan kekerasan (bunuh diri) dan mengabaikan keselamatan diri.
Seorang warganet mengungkapkan bahwa iklan tersebut telah melanggar Etika Pariwara, khususnya poin 1.9 dan 1.10.
Adapun poin 1.9 berisikan soal kekerasan, yakni iklan seharusnya tidak boleh menampilkan adegan kekerasan yang merangsang atau mendorong ataupun memberi kesan membenarkan tindakan kekerasan.
Sedangkan poin 1.10 dalam aturan etika pariwara berisikan soal keselamatan dan iklan tidak boleh menampilkan adegan yang mengabaikan segi-segi keselamatan lebih lagi jika hal tersebut tidak berkaitan dengan produk yang diiklankan.
Adapun video iklan yang menjadi kontroversi memang menunjukkan dark jokes yang mengandung aksi bunuh diri.
Dalam video tersebut, terlihat seorang lelaki membawa koper berpamitan dengan Denny Sumargo hendak mudik.
“Izin bang, Buyung mau mudik,” ujar lelaki bernama Buyung.
“Ya mudik lah,” kata Denny Sumargo.
“Ya elah Bang nggak ada bekel apa buat mudik beneran?” ujar Buyung kembali.
Denny Sumargo pun memberikan produk Hydro Coco. Kemudian si lelaki bernama buyung ini mengatakan hendak mudik menyusul ibunya.
Di sinilah kontroversi iklan ini dimulai, lelaki yang membawa koper tersebut tiba-tiba berhenti di tengah jalan dan membiarkan dirinya tertabrak mobil.
Sementara itu, banyak pihak yang mengecam iklan terbaru hydro coco ini dari mulai Mindfulness Practitioner hingga Psikiater.
Menurut Mindfulness Practitioner, Adjie Santoso Putro melalui akun X @AdjieSanPutro, iklan tersebut dapat memicu pada para penyintas yang memiliki pikiran ingin bunuh diri.
“Kita berprasangka baik dulu, yang bikin iklan mungkin gak tau iklan kayak gitu, bisa men-trigger penyintas yang punya pikiran bunuh diri jadi melakukan. Bahkan, bisa juga yang gak punya jadi punya pikiran. Apalagi ini dikaitkan dengan rasa rindu pada orang yang dicintai, apalagi rasa rindu pada ibu,” komentar Adjie.
Sama halnya dengan Adjie Santoso Putro, Psikiater Jiemi Ardian juga ikut mengecam iklan minuman yang memiliki klaim air kelapa asli ini melalui akun Twitter atau X @jiemiardian.
Menurutnya, meski niatnya untuk lucu-lucuan, iklan tersebut dapat memberikan trigger bagi para penyintas. Lebih lagi iklan ini juga dapat membuat masyarakat menganggap pikiran bunuh diri tanda lemah atau kekurangan personal.
“Saya tahu niatnya iklan lucu-lucuan. Tapi buat orang yang mengalami pikiran bunuh diri, dan masyarakat yang masih menganggap pikiran bunuh diri itu tanda kelemahan dan kekurangan personal, iklan ini bisa melanggengkan stigma, men-trigger penyintas, dan membuat perjuangan dalam menurunkan angka suicide jadi semakin jauh panggang dari api,” komentar Jimie Ardian.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda















