Tuturpedia.com – Setelah menjalani musim fantastis dengan mencetak rekor dan melalui 51 pertandingan tanpa kalah sama sekali, Bayer Leverkusen akhirnya mencicipi kekalahan perdana.
Hanya saja, kekalahan perdana Leverkusen terjadi di final Liga Europa, Rabu (22/5). Pasukan Xabi Alonso pun dipaksa mengaku kalah usai dibuat tak berdaya di hadapan Atalanta.
Laga final Liga Europa tersebut berakhir dengan kemenangan telak 3-0 bagi Atalanta di Aviva Stadium, Dublin.
“Normalnya adalah tidak kalah di pertandingan ke-52. Normalnya (kekalahan) terjadi jauh di awal musim. Apa yang telah kami capai sudah luar biasa dan kami harus sangat bangga,” tutur Alonso dalam konferensi pers pasca pertandingan.
“Namun tentunya hari ini terasa menyakitkan,” imbuh pelatih asal Spanyol itu.
Meski demikian, Alonso menegaskan bahwa ia dan para pemainnya akan belajar dari kekalahan mereka di final Liga Europa, yang tidak akan mereka lupakan.
Nyatanya, Leverkusen pernah mendapatkan julukan “Nevelusen” karena kegagalan mereka memboyong gelar juara bergengsi selama berdekade-dekade.
Sebelum musim 2023/24 bergulir, Leverkusen bahkan hanya punya dua trofi besar sepanjang 119 sejarah klub.
Ambisi untuk menyabet gelar treble winner musim ini pun berakhir, namun Leverkusen masih punya peluang menggandakan trofi akhir pekan ini. Pasalnya, mereka akan tampil di final Piala Jerman pada Sabtu, 25 Mei nanti.
Meskipun Leverkusen gagal menambah koleksi trofi Eropa usai menjuarai UEFA Cup 1087/88, akhir pekan nanti akan jadi kesempatan menambah koleksi gelar juara Piala Jerman.
“(Final Liga Europa) akan jadi ujian bagaimana kami menghadapinya, karena kami punya hal besar lainnya di hari Sabtu,” tutur mantan gelandang Liverpool, Real Madrid, dan Bayern Munchen itu.
“Akan jadi tantangan bagi kami bagaimana caranya kami bisa bangkit kembali dari kekalahan hari ini dan bagaimana kami menghadapi rasa sakitnya,” pungkas Alonso.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda
