Tuturpedia.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menentang rencana yang diumumkan oleh militer untuk mengadakan jeda serangan setiap hari dalam pertempuran di sepanjang salah satu jalan utama menuju Jalur Gaza.
Sebelumnya, militer Israel menyarankan Netanyahu untuk melakukan jeda serangan setiap harinya untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah kantong Palestina.
“Ketika perdana menteri mendengar laporan tentang jeda kemanusiaan selama 11 jam di pagi hari, dia menoleh ke sekretaris militernya dan menjelaskan bahwa hal ini tidak dapat diterima olehnya,” kata seorang pejabat Israel.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Senin (17/7/24) Militer Israel telah mengumumkan jeda harian mulai pukul 05:00 GMT hingga 16:00 GMT di daerah penyeberangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) ke Jalan Salah al-Din dan kemudian ke utara.
Meski begitu, pihaknya mengatakan bahwa operasi atau serangan normal akan berlanjut di Rafah selama jeda berlangsung. Fokus utama serangan yang sedang berlangsung di Gaza selatan, sudah delapan tentara tewas pada Sabtu (15/6/24).
Serangan di Rafah masih terus berlanjut
Hingga Minggu (16/6/24) serangan Israel ke rumah-rumah di daerah Rafah masih terus berlanjut. Serangan tersebut tetap terjadi meskipun hari itu adalah hari pertama Idul Adha, perayaan umat Islam yang paling penting tahun ini.
Setidaknya dua warga Palestina di lingkungan Tal as-Sultan di Rafah barat tewas dan serangan Israel terhadap dua rumah di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah menewaskan sembilan orang, termasuk enam anak-anak.
Militer Israel juga mengumumkan tewasnya tiga tentara, dua di antaranya tentara cadangan, dalam pertempuran pada Minggu. Sebelumnya, delapan tentara Israel yang bepergian dengan kendaraan militer di Rafah juga terbunuh setelah menembakkan granat berpeluncur roket (RPG).
Tewasnya delapan militer Israel pada Sabtu menandakan salah satu hari paling mematikan bagi tentara Israel di Gaza dalam beberapa bulan terakhir karena invasi darat di wilayah selatan terus meningkat.
Hingga saat ini, setidaknya 307 tentara Israel telah tewas dan ribuan lainnya terluka sejak 27 Oktober ketika invasi darat ke Gaza dilancarkan.
Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, tercatat sebanyak 37.296 warga Palestina yang sebagian besar perempuan, anak-anak, dan orang tua tewas sejak invasi memanas pada 7 Oktober 2023 kemarin.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda