Tuturpedia.com – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa warga sipil Palestina yang menjadi korban adalah kerusakan tambahan atau collateral damage dalam penghancuran Gaza oleh militernya.
Rupanya, collateral damage merupakan sebuah istilah. Apa yang dimaksud dengan collateral damage?
Dilansir Tuturpedia.com dari Kamus Oxford, Senin (13/11/2023), collateral damage adalah kematian atau cedera yang terjadi pada warga sipil yang tidak berhubungan dengan militer dalam suatu perang.
Dikatakan bahwa, bagi orang-orang yang menyebutkan kerusakan tambahan atau collateral damage berarti ia menghindari untuk mengatakan orang yang tidak bersalah telah terbunuh.
Dikutip Tuturpedia.com dari laman The Hill, Benjamin Netanyahu tidak membenarkan jika Israel disebut melanggar hukum internasional atas perangnya dengan Hamas. Menurutnya, itu adalah omong kosong.
Kemudian, Netanyahu menanggapi argumen Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia di acara Meet the Press NBC yang mengatakan hukuman kolektif terhadap warga Palestina termasuk kejahatan perang, lagi-lagi ia menyebutkan bahwa itu omong kosong. Baginya, Israel tidak dengan sengaja menargetkan warga sipil.
“Tidak, kami sengaja melakukan segala cara untuk menargetkan para teroris. Dan warga sipil, seperti yang terjadi dalam setiap perang yang sah, terkadang menjadi korban yang disebut ‘kerusakan tambahan’,” ujar Netanyahu.
“Itu adalah cara yang lebih panjang untuk mengatakan korban yang tidak disengaja. Itulah yang jelas-jelas dilakukan oleh Israel,” sambungnya.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, sudah ada lebih dari 11.070 warga Palestina yang terbunuh di Gaza sejak perang 7 Oktober 2023.
Di sisi lain, Israel telah mendapat kecaman dari berbagai negara dan lembaga kemanusiaan. Sebab pengeboman terhadap Gaza telah menjebak warga sipil yang tidak bersalah.
PM Israel merasa tindakan Hamas dalam konflik ini berlawanan dengan apa yang Israel lakukan.
Dia menyebutkan bahwa Hamas berlindung di balik warga sipil sehingga Israel tidak bisa melawan secara langsung.
“Mereka melakukan segala cara agar warga sipil terluka. Karena mereka ingin serangan konyol dan sembrono terhadap Israel ini, dan legitimasi Israel berakar,” kata Netanyahu.
“Dan sayangnya, orang-orang menyerah pada hal ini. Jika kita kehilangan pandangan, Anda tahu, jika kita kehilangan kejernihan moral dalam mendukung kekuatan yang memerangi teroris yang bersembunyi di balik warga sipil, dan menyalahkan korban atas serangan-serangan ini, korban yang melakukan tindakan yang tepat untuk membela diri, maka kita tidak akan pernah bisa memerangi para teroris,” lanjutnya.
Sebelumnya, Israel telah meminta warga sipil di Gaza Utara untuk pindah ke Selatan usai serangan darat meluncur, tetapi pemimpin Hamas mengatakan pada warga sipil Gaza untuk tetap tinggal di sana.***
Penulis: Annisaa Rahmah
Editor: Nurul Huda