Tuturpedia.com – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan secara resmi pembubaran kabinet perang Israel yang beranggotakan enam orang pada hari Senin (17/6/2024).
Pembubaran ini disinyalir karena Netanyahu menghindari sekutu sayap kanannya yang sedang mencari kursi pada kabinet tersebut. Selain itu, tampaknya ia juga berupaya memperkuat pemahamannya dalam pengambilan keputusan terkait pertempuran dengan Hamas di Gaza dan Hizbullah di seluruh wilayah.
Pembubaran kabinet perang ini pun telah dikonfirmasi oleh para pejabat Israel. Mereka mengatakan pembubaran dilatar belakangi oleh meningkatnya ketidakpuasan atas pelaksanaan perang di Gaza dan meningkatnya seruan dari kelompok anti-pemerintah yang telah melakukan demonstrasi setiap hari selama seminggu.
Menurut David Mencer, selaku juru bicara kantor perdana menteri, setelah pengunduran diri Benny Gantz selaku mitra koalisi sayap kanan Netanyahu, PM Israel tersebut mengatakan jika kabinet perang tidak diperlukan lagi. Nantinya, tugas-tugas dari kabinet perang akan diambil alih oleh kabinet keamanan Israel.
Perdana Menteri Israel kini diperkirakan akan mengadakan konsultasi mengenai perang Gaza dengan sekelompok kecil menteri yang pernah berada di kabinet perang, termasuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer.
Menurut laman Al Jazeera, Selasa (18/6/2024), Amerika Serikat menuntut Pemerintahan Israel untuk segera membuat kabinet perang baru.
Bukan hanya itu, selama pengunduran diri Gantz dari kabinet perang, Menteri Keuangan yang berhaluan nasionalis-religius Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, yang menuntut Israel harus terus membombardir Gaza. Namun, diketahui Netanyahu menolak permintaan tersebut.
Pembubaran kabinet perang sepertinya tidak akan mempunyai dampak berarti terhadap konflik, namun dampak politiknya mungkin lebih signifikan.
Menurut laman The Guardian, setelah pembubaran kabinet perang, harian Israel Yedioth Ahronoth berspekulasi bahwa ke depannya beberapa keputusan penting akan diambil oleh Pemerintahan Israel.
Kelompok-kelompok yang menentang kepemimpinan perang Netanyahu diprediksi akan terus melakukan demonstrasi harian yang menyerukan gencatan senjata, kesepakatan untuk menjamin pembebasan sandera, dan pemilihan umum. Demonstrasi ini diketahui menarik lebih banyak orang daripada biasanya.***
Penulis: Anna Novita Rachim.
Editor: Annisaa Rahmah.