banner 728x250

Netanyahu Akui Serangan Israel ke Pengungsian di Rafah Adalah Kesalahan Tragis

TUTURPEDIA - Netanyahu Akui Serangan Israel ke Pengungsian di Rafah Adalah Kesalahan Tragis
Netanyahu sebut serangan Israel di pengungsian Rafah adalah sebuah kesalahan. Foto: X.com/netanyahu
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Israel menghadapi kecaman baru pada Senin (27/5/24) atas serangan di kota Rafah di Gaza selatan yang menurut pejabat kesehatan setempat menewaskan sedikitnya 45 warga Palestina. 

Atas serangan tersebut, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari yang sama mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan “kesalahan tragis” yang telah dilakukan oleh Israel.

Netanyahu tidak merinci kesalahan tersebut. Namun, Militer Israel awalnya mengatakan mereka melakukan serangan udara tepat di kompleks Ham*s untuk menewaskan dua militan senior Ham*s.

Ketika serangan dan penembakan tersebut terungkap, militer mengatakan saat ini pihaknya tengah membuka penyelidikan atas kematian warga sipil tersebut.

“Meskipun kami berupaya semaksimal mungkin untuk tidak menyakiti warga sipil yang tidak bersalah, tadi malam terjadi kesalahan yang tragis. Kami sedang menyelidiki insiden tersebut dan akan mendapatkan kesimpulan karena ini adalah kebijakan kami,” kata Netanyahu pada sebuah pidato, Senin (27/5/24).

Israel telah menghadapi banyak kritik internasional atas perangnya dengan Hamas, bahkan beberapa sekutu terdekatnya, khususnya Amerika Serikat. AS menyatakan kemarahannya atas kematian warga sipil yang semakin bertambah. 

Selain itu, Prancis yang merupakan sekutu dekat Israel di Eropa, mengatakan pihaknya “marah” dengan kekerasan tersebut.

“Operasi ini harus dihentikan. Tidak ada wilayah aman di Rafah bagi warga sipil Palestina. Saya menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum internasional dan gencatan senjata segera,” tulis Presiden Emmanuel Macron di X.

Rafah merupakan daerah di Gaza Selatan yang menampung lebih dari satu juta orang warga sipil Palestina yang rumahnya hancur karena serangan Israel.

Saat ini, kebanyakan dari pengungsi di Rafah telah melarikan diri lagi sejak Israel melancarkan serangan ke daerah tersebut pada awal bulan ini. Ratusan ribu orang pun memadati tenda-tenda kumuh di dalam dan sekitar kota Palestina.

Sebelum serangan tragis tersebut terjadi, pada pekan lalu Pengadilan Internasional (ICJ) memerintahkan Israel menghentikan serangannya di Rafah. Namun, keputusan tersebut tidak diindahkan oleh Israel. 

Israel mengatakan mereka telah melakukan yang terbaik untuk mematuhi hukum perang. Serangan tersebut juga dianggap upaya untuk menghadapi musuh yang tidak membuat komitmen dan yang menolak melepaskan sandera Israel tanpa syarat.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda