Tuturpedia.com – Hamas menolak persyaratan baru Israel yang diajukan dalam perundingan gencatan senjata Gaza di Ibu Kota Mesir, Kairo, sehingga memperpanjang perundingan gencatan senjata untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung 10 bulan.
Delegasi dari kelompok Palestina Hamas telah mendarat di Kairo pada Sabtu (24/8/2024) malam untuk mendengarkan hasil negosiasi sejauh ini antara mediator Mesir, Qatar, Amerika Serikat (AS), dan Israel.
Dua sumber keamanan Mesir mengatakan bahwa perundingan berakhir tanpa kesepakatan, baik Hamas maupun Israel tidak menyetujui kompromi yang diusulkan oleh mediator.
Sebelumnya, kesepakatan tampaknya sudah hampir tercapai pada bulan Mei 2024 ketika AS menyatakan bahwa mereka memiliki rancangan proposal yang disetujui oleh semua pihak dan didukung oleh Dewan Keamanan PBB pada Senin, 10 Juni 2024.
Delegasi Hamas menuntut agar Israel terikat pada apa yang disepakati pada Selasa, 2 Juli 2024 sesuai dengan rencana yang ditetapkan oleh Presiden AS Joe Biden dan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Hamas juga mengatakan seluruh perjanjian perlu mencakup gencatan senjata permanen, penarikan penuh Israel dari Gaza, kebebasan kembali bagi warga Gaza ke rumah mereka, bantuan dan rekonstruksi, serta kesepakatan pertukaran tawanan.
Namun, perjanjian tersebut kembali ditolak oleh Israel dengan alasan tidak adanya kebebasan Israel dalam melakukan pertahanan diri.
Persyaratan Baru Israel di Perundingan Gencatan Senjata
Di sisi lain, poin-poin penting dalam pembicaraan yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar termasuk kehadiran Israel di Koridor Philadelphi, sebuah wilayah sempit sepanjang 14,5 km (9 mil) di sepanjang perbatasan selatan Gaza dengan Mesir.
Israel diketahui meminta syarat baru, yaitu agar Israel tetap berada di Koridor Philadelphia yang berbatasan dengan Sinai Mesir, pos-pos pemeriksaan didirikan untuk “memeriksa” orang-orang yang mencoba kembali ke rumah mereka di Gaza Utara dan agar daftar lengkap semua tawanan hidup yang diinginkan Hamas dilepaskan.
Permintaan tersebut ditolak oleh Mesir karena permintaan tersebut diketahui juga akan melanggar Perjanjian Camp David antara keduanya. Para pejabat senior Israel juga mengatakan tuntutan baru Netanyahu tersebut akan menyabotase proses perundingan.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah