banner 728x250

Negara Uni Eropa Ini Menentang Surat Perintah Penangkapan Netanyahu yang Dirilis ICC

Negara ini satu-satunya di Uni Eropa yang menolak penangkapan Netanyahu. Foto: x.com/netanyahu
Negara ini satu-satunya di Uni Eropa yang menolak penangkapan Netanyahu. Foto: x.com/netanyahu
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant kini menjadi buronan setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap mereka atas dugaan kejahatan perang di Gaza.

Untuk menangkap Netanyahu dan Gallant, ICC mengandalkan negara-negara yang tergabung pada Statuta Roma, perjanjian yang membentuk ICC, mencakup 124 negara pihak di 6 benua. Berdasarkan statuta tersebut, negara-negara yang menjadi bagian dari ICC terikat secara hukum untuk menegakkan surat perintah penangkapannya.

Selama perilisan surat penangkapan oleh ICC kemarin, ada tanda-tanda awal bahwa negara-negara tidak akan mengabaikan keputusan pengadilan tersebut. Banyak sekutu Israel, termasuk Uni Eropa yang telah berkomitmen untuk menegakkan surat perintah penangkapan.

Namun, salah satu negara yang termasuk Uni Eropa terpantau tidak akan mengindahkan surat perintah penangkapan dari ICC untuk Netanyahu dan Yoav Gallant. 

Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, mengatakan ia akan mengundang mitranya dari Israel, Benjamin Netanyahu, untuk berkunjung meskipun ada surat perintah penangkapan dari pengadilan pidana internasional. Ia berbeda pendapat dengan para pemimpin dunia mengenai keputusan penting ICC tersebut.

Hongaria diketahui telah menandatangani dan meratifikasi Statuta Roma selama masa jabatan pertama Orban. Tetapi Orban belum mengumumkan konvensi terkait karena alasan konstitusional dan oleh karena itu menegaskan bahwa mereka tidak berkewajiban untuk mematuhi keputusan ICC.

Sebelumnya Orban juga mengatakan tidak akan menangkap Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang juga sempat dicari oleh ICC, menyebut keputusan pengadilan tersebut “sangat kurang ajar” dan “sinis”.

“Tidak ada pilihan lain di sini, kami harus menentang keputusan ini. Saya akan menjamin kepada Tuan Netanyahu, jika dia datang, bahwa keputusan tersebut tidak akan memiliki dampak di Hongaria dan bahwa kami tidak akan mengikuti ketentuannya,” kata Orban, melansir dari The Guardian, Senin (25/11/2024).

Meskipun Hongaria menjadi satu-satunya negara di Uni Eropa yang vokal mengatakan menentang surat penangkapan ICC, bagi warga Eropa, surat perintah ini mengungkap dilema nyata antara hukum internasional, terutama bagi negara-negara anggota yang mendukung Israel tanpa syarat..

Pada prinsipnya, Netanyahu dan Gallant akan mengambil risiko penangkapan jika mereka pergi ke salah satu dari 124 negara anggota ICC, termasuk negara-negara Uni Eropa, Inggris, Kanada, Australia, Brasil, Jepang, dan puluhan negara Afrika, Amerika Latin, dan Asia-Pasifik.

Namun, kenyataannya berbeda, hingga saat ini, Netanyahu dan Gallant juga tetap bebas bepergian ke negara mana pun.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah