Tuturpedia.com – Menyusul kegagalan mendulang poin penuh dalam empat laga secara beruntun di Serie A, AC Milan akhirnya mencatatkan kemenangan saat menjamu Cagliari, Sabtu (11/5).
Dalam pertandingan yang berlangsung di San Siro, itu, Milan sukses menang telak dengan skor akhir 5-1 lewat gol yang disumbangkan Ismael Bennacer, Tijjani Reijders, Rafael Leao, serta brace Christian Pulisic.
Hanya saja, kemenangan tersebut tetap tidak mengubah fakta bahwa musim ini kembali diakhiri tanpa tambahan trofi bagi Milan.
Pasalnya, Rossoneri harus puas tertinggal 18 poin dari Inter yang sudah resmi menjuarai Scudetto musim ini. Sedangkan Milan terus bertengger di peringkat kedua.
Anak buah Stefano Pioli juga gagal di Coppa Italia, Supercoppa Italiana, Liga Champions, maupun Liga Europa. Alhasil, tak heran rasanya jika sang pelatih terus menjadi sorotan dan jadi target kritikan.
Hanya saja, Pioli mengungkapkan bahwa ia menilai kritikan tersebut adalah hal wajar, termasuk yang diarahkan pada dirinya.
“Kami adalah klub besar, (jadi) ada ekspektasi yang besar,” ujar pelatih asal Italia itu. “Jadi kritikan pedas tidaklah mengherankan, seperti halnya pujian besar ketika Anda menang,” imbuhnya.
Menurut Pioli, apa yang terjadi merupakan bagian dari pekerjaannya.
“Anda harus menerima semuanya (kritik dan pujian), atau Anda ganti profesi. Saya mencoba membantu tim melalui momen-momen sulit dan bermain sebaik mungkin. Kadang berhasil, kadang saya keliru,” lanjut Pioli.
Hanya saja, jelas penjelasan Pioli sama sekali belum cukup untuk meredakan rasa frustrasi yang mendera para tifosi.
Hingga kemenangan atas Cagliari kemarin, sebagian penggemar masih melancarkan aksi protes di dalam stadion. Mereka menuntut kejelasan dari manajemen klub perihal rencana mereka ke depan, apalagi setelah Rossoneri resmi mengakhiri dua musim tanpa trofi.
Bahkan, Pioli pun nampaknya masih belum tahu soal nasibnya di San Siro nanti.
“Saya belum berbicara dengan klub. Kami masih punya dua pertandingan lagi, musim ini belum berakhir,” tandasnya.***
Penulis: K Safira
Editor: Nurul Huda