Tuturpedia.com – Belakangan ini, sebuah kontroversi meluap di jagad maya, banyak sorot kecaman dari berbagai penjuru terhadap film Kiblat yang akan diputar di layar lebar bioskop.
Kehebohan bermula dari judul serta poster promosionalnya yang dianggap provokatif oleh sebagian netizen, yang menyebabkan banyak protes dan penolakan terhadap penayangan film Kiblat ini.
Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut angkat bicara terkait hal ini, menambah intensitas perdebatan yang menggema di ruang publik.
Leo Pictures, rumah produksi yang membesarkan film Kiblat, menggelar pertemuan penting dengan perwakilan dari MUI di Jakarta.
Di ruang konferensi itu, kedua belah pihak duduk bersama dalam suasana yang sarat makna, menggulirkan pembicaraan yang penuh kearifan.
Produser dari Leo Picture, Agung Saputra, bersama timnya memaparkan pandangan mereka terhadap film yang tengah menjadi sorotan tajam ini.
Di sisi lain, MUI yang diwakili oleh tokoh-tokoh kunci seperti KH Cholil Nafis dan KH Arif Fahruddin, mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kontroversi yang mengiringi film tersebut.
Pertemuan itu menjadi pertemuan yang penting untuk kedua belah pihak, dan saling mengutarakan pandangan dan kepentingannya.
Salah satu poin utama yang diungkapkan oleh MUI adalah perlunya pengakuan atas kesalahan serta permintaan maaf secara terbuka kepada publik, sebagai langkah awal dalam menyelesaikan ketegangan yang terbentang.
Dalam suasana yang sarat dengan ketulusan, pihak Leo Picture melalui pernyataan resmi yang dipublikasikan melalui media sosial mereka, menyampaikan permohonan maaf yang mendalam atas kegaduhan yang terjadi akibat judul dan poster film mereka.
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Setelah kegaduhan beberapa hari ini, kami pun melakukan tabayyun bersama Majelis Ulama Indonesia.
Pihak MUI dengan sangat rendah hati memberikan banyak saran positif kepada karya kami. Mengingat isi film ini sebenarnya merupakan syiar yang baik untuk masyarakat, namun poster dan judulnya menciptakan salah paham kepada berbagai pihak.
Untuk itu, sesuai arahan dari MUI, kami akan segera mengganti judul dan poster dari film kami, agar kegaduhan ini tidak berkepanjangan dan mengganggu ibadah puasa kita.
Mohon maaf sebesar-besarnya kepada para pihak atas kegaduhan yang terjadi beberapa hari ini.
Terima kasih atas segala perhatian, dan kritik yang membangun karya kami agar jadi karya yang bagus dan penuh makna.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” tulis pihak leo pictures melalui akun Instagram @leopicturesofficial_.
Syarat Film Kiblat Bisa Kembali Tayang
Saat percakapan berlanjut, pihak produser juga mengungkapkan tekad mereka untuk melakukan perubahan signifikan, termasuk mengganti judul dan poster film sebagai upaya untuk meredakan tensi yang telah terbangun.
“Terima kasih Mas Agung, mewakili dari Leo Pictures yang memproduksi film Kiblat yang akan diubah namanya tidak lagi Kiblat dan juga posternya,” kata Cholil Nafis.
“Kami atas nama majelis ulama dan umat Islam tentunya yang afiliasi dengan kami, inilah upaya kami menyampaikan dakwah perbaikan jadi kreativitas, kita akan dorong tetapi terarah kepada dakwah dan jangan sampai menyinggung perasaan yang lain,” sambungnya.
“Ketika nanti diubah judulnya dan juga posternya bisa ditonton kembali oleh teman-teman,” pungkasnya.***
Penulis: Muhamad RIfki
Editor: Nurul Huda