banner 728x250

Mudik Gratis Jateng: Harapan Baru Bagi Perantau yang Lama Tak Pulang Kampung

Mudik Gratis Jateng: Harapan Baru Bagi Perantau yang Lama Tak Pulang Kampung
Mudik Gratis Jateng: Harapan Baru Bagi Perantau yang Lama Tak Pulang Kampung
banner 120x600
banner 468x60

tuturpedia.com – Sefti Nurwati, perempuan berusia 38 tahun yang telah merantau di Bandung selama bertahun-tahun, akhirnya kembali menemukan senyum rindu dengan mengikuti program mudik gratis Jateng.

Setelah 60 kali purnama tak sempat pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Banyumas, ia tampak berseri-seri menjelang keberangkatan mudik gratis.

Kesempatan ini sangat berarti baginya, terutama karena terakhir kali ia pulang sebelum pandemi Covid-19.

Program mudik gratis ini menjadi solusi bagi lebih dari 1.100 perantau dari Bandung Raya dan sekitarnya.

Melalui 22 armada bus yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi Jateng, Baznas Jateng, dan berbagai stakeholder lainnya, ribuan perantau kini bisa kembali bertemu keluarga dan melepas rindu yang menumpuk.

Tak hanya Sefti, Sunarti, perempuan berusia 60 tahun asal Karanganyar, juga mengungkapkan kegembiraannya karena baru pertama kali mengikuti program ini.

Menurutnya, keringanan biaya perjalanan melalui fasilitas bus gratis memberikan harapan baru bagi para perantau.

Penyelenggara program melakukan proses seleksi secara ketat agar bantuan tepat sasaran.

Peserta yang berasal dari berbagai profesi seperti ojek online, karyawan, pedagang kaki lima, asisten rumah tangga, honorer, guru ngaji, dan ibu rumah tangga diprioritaskan untuk mendapatkan fasilitas ini.

Bahkan, ada keluarga pemulung dari Cikarang yang sudah lima tahun tidak bisa mudik dan akhirnya mendapat kesempatan untuk pulang berkat inisiatif ini.

Harapan ke depan adalah agar jumlah armada bus yang disediakan dapat ditambah, terutama untuk rute yang masih belum tercover seperti Rembang, Pati, Blora, dan Kudus.

Dukungan dari instansi pemerintah dan donatur sangat diharapkan agar semakin banyak perantau yang dapat merasakan manfaat program ini.

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, menekankan bahwa dana yang diperoleh dari mudik gratis ini nantinya akan berputar kembali sebagai modal ekonomi di kampung halaman.

Ia juga mendorong para pemudik, khususnya yang bekerja sebagai pemulung, untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan mengikuti pelatihan dan pendampingan yang ditawarkan pemerintah agar kesejahteraan keluarga dapat meningkat.

Selain itu, ia mengimbau agar semua peserta menjaga kesehatan dan keselamatan selama perjalanan.

Program mudik gratis ini tidak hanya menjadi sarana pulang kampung, tetapi juga simbol harapan baru bagi para perantau yang lama merindukan kehangatan keluarga.

Semoga ke depannya, lebih banyak inisiatif positif seperti ini dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat luas.