Tuturpedia.com – Djulaeha, begitu nama lengkap Bu Eha. Pemilik warung nasi legendaris yang disambangi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kedatangan Presiden Jokowi ke Pasar Cihapit di Kota Bandung, Rabu (12/7/2023) bikin suasana agak berbeda. Tampak lebih ramai dari biasanya.
Tampak dari salah satu sudut keramaian, Bu Eha duduk di warung nasi miliknya yang telah berdiri sejak 1947.
Bu Eha, yang kini berusia hampr 93 tahun, tengah menanti kehadiran Presiden Jokowi, yang sedang meninjau Pasar Cihapit.
Tak lama berselang, Presiden Jokowi tiba bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang langsung mengenalkan Bu Eha kepada Kepala Negara.
“Dulu bapak dan ibu saya berjodoh di sini. Sampai sekarang anaknya jadi gubernur, Bu Eha masih jualan di sini,” ujar Ridwan Kamil menjelaskan.
“Resepnya apa, Bu?” tanya Presiden Jokowi, mengutip dari laman setkab.
“Apa ya? Saya enggak ada resep,” ujar Bu Eha.
“Bersih hati ya, Bu,” timpal Ridwan Kamil.
Kepada Bu Eha, Presiden Jokowi, turut memberikan bantuan sosial sebagaimana dibagikan juga kepada para pedagang di Pasar Cihapit pagi itu.
Bu Eha pun merasa senang menerima bantuan sekaligus bertemu dengan Presiden Jokowi.
“Senang. (Bantuannya) untuk amal ibadah saja, banyak cucu, banyak buyut, bagi-bagi,” tutur Bu Eha.
Kisah Bu Eha
Ia pun menceritakan bagaiamana mengelola warung nasi miliknya yang telah berdiri sejak tahun 1947. Saat itu, ibunya Bu Eha yang awalnya berjualan.
“Dulu mah ini lapangan, belum jadi pasar seperti sekarang,” kenang Bu Eha.
Menariknya, ada foto Presiden pertama RI Soekarno, yang terpajang di salah satu sudut warung milik Bu Eha.
Ada pula, sejumlah guntingan koran yang memuat artikel tentang warung nasinya.
Warung Bu Eha merupakan warung langganan keluarga Bung Karno yang dikenangnya sebagai patriot bangsa.
“Dulu yang membela negara itu siapa? Ema mah tahu dulu perjuangan bagaimana,” kisah Bu Eha.
Meski sudah berusia lanjut, Bu Eha masih aktif mengelola warungnya.
Hanya saja, dia kini menjadi kasir dan tidak lagi memasak menu-menu khas Sunda yang menjadi sajian andalan warungnya.
“Kalau dulu mah Ema masak sendiri, sekarang mah sudah tua,” pungkasnya.***
Penulis: M. Rain Daling
Editor: M. Rain Daling