Jakarta, Tuturpedia.com — Insiden kecelakaan yang melibatkan mobil operasional Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis pagi, 11 Desember 2025, sekitar pukul 06.30–06.45 WIB. Sebuah kendaraan yang seharusnya mengantar menu program MBG justru menerobos gerbang sekolah dan menabrak kerumunan siswa yang sedang beraktivitas di halaman.
Polisi menyebut setidaknya 20 orang menjadi korban, terdiri dari 19 siswa dan 1 guru. Mereka mengalami luka ringan hingga luka yang memerlukan tindakan medis. Para korban langsung dilarikan ke RSUD Cilincing dan RSUD Koja untuk mendapat pertolongan cepat.
Kronologi: Mobil Tiba-tiba Menerobos Gerbang
Berdasarkan keterangan saksi dan pemeriksaan awal, mobil MBG melaju masuk ke dalam sekolah tanpa berhasil dikendalikan. Video yang beredar memperlihatkan suasana panik saat anak-anak terjatuh dan berhamburan menyelamatkan diri.
Polisi langsung mengamankan sopir untuk diperiksa.
Kapolda Metro Jaya mengatakan bahwa pihaknya “akan mendalami penyebab mobil bisa masuk ke area sekolah dan menabrak siswa, termasuk apakah ini murni kecelakaan atau ada faktor lain.”
Respons Pemerintah dan BGN
Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pelaksana program MBG mengirimkan perwakilannya ke lokasi dan memastikan dukungan penuh terhadap proses penyelidikan.
“Kami mendukung langkah kepolisian untuk mengusut kejadian ini secara tuntas. Kami juga memastikan seluruh biaya pengobatan para korban akan ditanggung,” ujar perwakilan BGN.
Sementara itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan pentingnya investigasi menyeluruh.
“Kejadian seperti ini tidak boleh terulang. Kami minta penyelidikan dilakukan penuh untuk mengetahui penyebab pastinya,” kata Gibran.
Evaluasi Menyeluruh Diminta DPR
Ketua Komisi X DPR RI juga menyoroti perlunya evaluasi terhadap mekanisme operasional program MBG.
“Kami mendorong evaluasi menyeluruh agar keselamatan anak di sekolah menjadi prioritas,” ujarnya.
Polisi Periksa Sopir dan Olah TKP
Hingga kini, penyidik masih memeriksa sopir mobil MBG dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Faktor teknis seperti kondisi rem, prosedur pengantaran, hingga kelayakan kendaraan menjadi fokus awal penyelidikan.
Peristiwa ini menjadi perhatian publik karena melibatkan program pemerintah yang bertujuan meningkatkan gizi siswa, namun justru memicu kecelakaan di lingkungan sekolah.















