Tuturpedia.com – Pemerintah Korea Selatan (Korsel) mewajibkan seluruh pengguna mobil listrik mendata informasi mengenai baterai listrik yang digunakan kendaraan masing-masing setelah insiden kebakaran besar oleh kendaraan Mercedes-Benz.
Insiden tersebut meningkatkan kekhawatiran para pengguna mobil listrik, terutama dengan merek yang sama. Pada Kamis (8/8/2024) kemarin, kebakaran besar terjadi dimulai dari sebuah mobil Mercedes-Benz EV yang diparkir di area parkir bawah tanah di dalam kompleks apartemen di Incheon, 27 kilometer sebelah barat Seoul. Kebakaran tersebut merusak lebih dari 100 mobil.
Dikutip dari laman Korean Times, Jumat (9/8/2024), berdasarkan Undang-Undang Korea saat ini, informasi terkait produsen baterai hanya dapat diverifikasi oleh produsen kendaraan listrik itu sendiri. Sehingga, konsumen masih belum memiliki akses langsung ke informasi baterai secara lengkap.
Meski begitu, produsen mobil di Korea Selatan sendiri memiliki kewajiban untuk mendapatkan sertifikasi pemerintah yang menyatakan bahwa baterai memenuhi standar keselamatan. Namun, kewajiban tersebut tidak diikuti dengan kewajiban pengungkapan informasi baterai kepada publik.
Pada kasus kebakaran yang disebabkan oleh kendaraan Mercedes-Benz tersebut, diketahui mobil sedan tersebut menggunakan baterai nikel kobalt mangan (NCM) bermasalah yang diproduksi oleh Farasis Energy.
Baterai NCM yang diproduksi oleh perusahaan China tersebut telah dikaitkan dengan beberapa masalah keselamatan secara internasional. Pada bulan April 2021, BAIC Tiongkok menarik kembali beberapa kendaraan listrik mereka yang dilengkapi dengan baterai NCM Farasis Energy karena potensi risiko kebakaran.
Kementerian Lingkungan Hidup Korsel Rapat Darurat
Hari Kamis (8/8/2024) kemarin, Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan mengungkapkan bahwa pihaknya segera mengadakan sidang darurat minggu depan mengenai kebakaran kendaraan listrik baru-baru ini terjadi.
Pertemuan yang diagendakan akan dilaksanakan pada hari Senin (12/8/2024) tersebut akan melibatkan Kementerian Pertanahan dan Industri, Badan Pemadam Kebakaran Nasional, dan departemen negara bagian lain yang relevan dengan masalah ini.
Adapun yang akan dibahas, antara lain mengambil langkah-langkah untuk menghindari terjadinya kecelakaan di masa depan dan perencanaan tindakan pencegahan yang harus dilakukan.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah