Indeks

Meta Pertimbangkan Hapus Konten dengan Kata ‘Zionis,’ Apa Alasannya?

Tuturpedia.com – Meta yang menaungi Instagram dan Facebook kabarnya sedang mempertimbangkan untuk menghapus konten dengan kata ‘Zionis’ di media sosialnya. 

Meta telah mengonfirmasi kepada beberapa kelompok masyarakat sipil bahwa mereka sedang mencari cara untuk memperlakukan istilah ‘Zionis’ sebagai bagian dari kebijakan ujaran kebencian.

Langkah ini dipertimbangkan untuk melawan lonjakan anti semitisme dan ujaran kebencian secara online, terutama selama invasi Israel yang masih terjadi di Palestina. 

Hal ini disebabkan beberapa kelompok masyarakat sipil menggunakan kata ‘Zionis’ sebagai pengganti yang menyakitkan untuk ‘Yahudi’ atau ‘Israel’.

Dikutip dari laman The Hindu, Senin (12/2/24) kata ‘Zionisme’ mengacu pada ideologi nasionalis abad ke-19 yang kontroversial yang mengakui tanah air bagi orang-orang Yahudi di Palestina, dan terus memperjuangkan hak keberadaan Israel meskipun dituduh membenarkan pencurian tanah dengan kekerasan, penjajahan, dan apartheid.

Kata ini semakin sering digunakan setelah meningkatnya invasi Israel ke berbagai daerah di Palestina pada 7 Oktober 2023. 

Istilah ‘Zionis’ telah digunakan di media sosial untuk mempromosikan atau mengutuk para pendukung Israel dan tentaranya ketika rezim tersebut berulang kali membombardir warga Palestina. Namun, tidak semua orang setuju dengan langkah tersebut. 

Dikutip dari laman WION, hal ini telah memicu kekhawatiran di kalangan aktivis digital dan kelompok pro-Palestina yang menuduh bahwa kelompok tersebut akan membungkam kritik politik yang sah terhadap pemerintah Israel, angkatan bersenjatanya, dan Zionisme, selama perang yang sedang berlangsung.

Seorang pendiri kelompok aktivis digital, Nadim Nashif mengatakan jika ‘Zionis’ merupakan sebuah ideologi yang masuk ke dalam bahasan politik dunia. 

“Menurut pendapat saya, ini (zionis) adalah sebuah lereng yang licin. Dari sana, Anda dapat menghapus banyak konten yang mengkritik Israel dan Zionisme yang merupakan bagian dari diskusi politik yang sah,” ungkapnya. 

Diketahui, Meta tidak akan merekomendasikan secara otomatis konten politik kepada pengguna di Instagram dan Threads. Hal tersebut pun tertulis pada pemberitahuan di website Instagram, Jumat (9/2/24) kemarin. 

Pada pemberitahuan tersebut tertulis jika Instagram dan Threads tidak akan merekomendasikan konten politik, sekalipun penggunanya mengikuti dan memposting konten politik. 

Hingga saat ini, berita ini belum mendapatkan tanggapan dari pemilik Meta, Mark Zuckerberg. 

Namun, diketahui pengguna Instagram beberapa kali mengeluhkan konten yang berhubungan dengan Palestina sengaja dihilangkan oleh pihak Instagram dengan alasan ‘konten yang berunsur kekerasan.’***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version