banner 728x250

Meski Hormati Kemenangan Prabowo-Gibran, Ganjar Sebut PDIP Kemungkinan Berada di Luar Pemerintahan 

Ganjar mengatakan bahwa dirinya akan berada di luar pemerintahan mendatang. Foto: instagram.com/ganjar_pranowo
Ganjar mengatakan bahwa dirinya akan berada di luar pemerintahan mendatang. Foto: instagram.com/ganjar_pranowo
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Calon presiden nomor urut 3 dalam Pilpres 2024, Ganjar Pranowo menegaskan dirinya tidak akan menjadi bagian dari pemerintahan  mendatang. 

Dikutip Tuturpedia.com, Jumat (26/4/2024), selain dirinya yang tidak ingin menjadi bagian dari pemerintahan mendatang, ia juga sebut kemungkinan PDIP akan berada di luar pemerintahan mendatang. 

Hal ini termasuk jika nanti ada tawaran menjadi menteri dari presiden dan wakil presiden RI (2024-2029) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. 

Lebih lagi, jika mencermati pernyataan yang diutarakan oleh Megawati, Ganjar sebut kemungkinan PDIP akan memilih untuk berada di luar pemerintahan mendatang. 

Ayah dari Alam Ganjar ini menyebut dirinya menghormati pemenang namun sikap politik yang dipilihnya ialah berada di luar pemerintahan. 

“Wah itu sudah saya sudah jawab berkali-kali, biar bedakan antara sikap politik dengan penghormatan kepada pemenang. Saya menghormati pemenang, tapi sikap politik saya lebih baik kami di luar,” ujar Ganjar. 

Meski Ketua Umum PDIP, Megawati belum menentukan sikap hingga saat ini, namun mantan Gubernur Jawa Tengah itu menduga PDIP juga akan berada di luar pemerintahan. 

“Belum memutuskan, ya, tapi saya kira kalau lihat statement-statement-nya Bu Mega, rasanya ya di luar pemerintahan. Dan kita tidak kenal oposisi,” lanjutnya. 

Sementara itu, wakil presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla mengingatkan betapa pentingnya oposisi untuk mengawal pemerintahan.

Indonesia yang berada di luar memang tak bisa dibangun hanya oleh sebagian pihak saja, karenanya dibutuhkan kebersamaan dan koalisi untuk membangunnya. 

Namun, oposisi juga penting sebagai penyeimbang dan mengawal pemerintahan. 

“Memang kebersamaan yang dibangun merupakan hal yang baik sebab Indonesia segelintir pihak. Namun oposisi penting untuk penyeimbang dan mengawal pemerintahan, itu cara yang bagus,” tutur Jusuf Kalla. 

“Menuju kebersamaan persatuan yang baik, bangsa ini kan terlalu besar untuk ditangani sendiri, tapi bagaimanapun juga perlu oposisi untuk mengoreksi. Perlu juga pemahaman. Seperti saya katakan, politik memang masalah tapi kondisi masyarakat dan apa yang kita hadapi bisa lebih berat daripada masalah politik,” pungkas Jusuf Kalla.***

Penulis: Niawati.

Editor: Annisaa Rahmah.