banner 728x250
News  

Merapi Erupsi dan Keluarkan Awan Panas, Boyolali Diguyur Hujan Abu 

TUTURPEDIA - Merapi Erupsi dan Keluarkan Awan Panas, Boyolali Diguyur Hujan Abu 
Boyolali mengalami hujan abu akibat guguran awan panas Gunung Merapi. Foto: X.com/merapi_uncover
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas sejak Minggu (21/1/2024) pagi. Beberapa desa di Boyolali diguyur hujan abu tipis akibat awan panas guguran dari Gunung Merapi.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, hingga pukul 14:00 WIB, jarak luncur awan panas Merapi mencapai 2.400 meter ke Barat Daya. 

Visual Gunung Merapi berkabut dan arah angin di sekitar puncak Gunung Merapi dominan ke arah Timur, dilaporkan wilayah lereng Timur terdampak hujan abu vulkanik. 

Beberapa warga sempat menyebarkan foto dan video hujan abu di sekitar wilayah Boyolali, di antaranya dibagikan akun X, @merapi_undercover.

Dijelaskan hujan abu Merapi, disertai hujan air terjadi di sekitar Kecamatan Cepogo, Boyolali. Hujan abu juga terjadi di wilayah Kemalang, Klaten.

Melansir laman Magma Indonesia, hingga Minggu siang di Gunung Merapi terjadi 1 kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 62 mm dan lama gempa 191.28 detik.

Selain itu terjadi 28 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-26 mm dan lama gempa 22.36-129.6 detik, serta 2 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 38-50 mm, dan lama gempa 8.44-9.56 detik.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor Tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. 

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Oleh karena itu, diimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, serta mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi.

Masyarakat juga diimbau agar menggunakan masker dan kacamata. Hati-hati berkendara kondisi jalan licin akibat abu vulkanik.***

Penulis: Angghi Novita

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses