banner 728x250

Menhub Pecat Direktur STIP Usai Kasus Mahasiswa Tewas oleh Senior

TUTURPEDIA - Menhub Pecat Direktur STIP Usai Kasus Mahasiswa Tewas oleh Senior
Menhub Budi Karya Sumadi memecat direktur STIP pasca kematian mahasiswanya di tangan senior. FOTO: Laman Sekretariat Kabinet RI.
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memecat Direktur atau Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Ahmad Wahid setelah viral kasus tewasnya Putu Satria Ananta Rastika (19) akibat dianiaya senior.

Seperti diketahui, Putu Satria, taruna tingkat I STIP Jakarta asal Kabupaten Klungkung, Bali, tewas dalam kondisi mengenaskan di tangan seniornya, Tegar Rafi Sanjaya (21) di toilet kampus, Jumat (3/5/2024).

Budi mengatakan tindakan tegas perlu diambil sebagai bentuk tanggung jawab, dan mendorong proses hukum berjalan seadil-adilnya bagi korban.

“Ini tentu menjadi suatu evaluasi bagi kami, dan kami sudah membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di STIP Marunda. Ini sebagai rasa bahwa tanggung jawab dan tindakan tegas itu harus berjalan,” ucap Menhub Budi Karya usai melayat di rumah duka korban Putu Satria, Klungkung, Bali, Kamis (9/5/2024).

Menurut Budi, pihaknya telah melakukan evaluasi dan akan mengubah kurikulum STIP, agar tradisi kekerasan oleh senior terhadap junior hilang dari sekolah kedinasan tersebut.

“Kami akan mengubah kurikulum dengan yang lebih humanis dan berteknologi,” kata Budi. “Kita ketahui bahwa persaingan pada dunia pekerjaan itu tidak lagi mengandalkan fisik, tapi juga kompetensi dan pengetahuan, yang saat ini kita tahu itu menjadi tumpuan yang harus diketahui,” lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Budi juga menyampaikan permintaan maaf dan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban.

“Ini menjadi suatu yang sangat mendalam bagi kami dan ini menjadi titik bahwa kami harus melakukan suatu perubahan,” ucapnya. “Penting disampaikan inisiatif ini kita lakukan dari saya dan kementerian perhubungan,” imbuhnya.

Kronologi Tewasnya Mahasiswa STIP

Meninggalnya mahasiswa STIP bernama Putu Satria menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban. Betapa tidak, Putu yang sedang mengenyam bangku kuliah harus tewas di tangan seniornya.

Kejadian nahas itu terjadi ketika korban bersama empat rekannya mengikuti tradisi taruna di kamar mandi sekitar pukul 07.55 WIB, Jumat (3/5/2024).

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, tradisi taruna ini merupakan penindakan terhadap junior lantaran dinilai ada hal yang salah menurut perspektif senior.

“Karena dilihat ada yang salah menurut persepsi senior sehingga dikumpul di kamar mandi,” ujarnya.

Menurut Gidion, korban mendapat giliran pertama dipukul. Tersangka Tegar Rafi Sanjaya menjadi senior pertama memukul korban di bagian ulu hati sebanyak lima kali.

Usai dipukul, korban langsung hilang kesadaran sampai akhirnya pingsan dan terjatuh. Sementara empat rekan korban tak terkena pukulan setelah insiden pertama itu.

Mereka lalu memindahkan korban ke kelas yang berada di dekat toilet. Menurut Gidion, tersangka berusaha menyelamatkan korban, tapi gagal.

“Menurut tersangka penyelamatan dilakukan dengan memasukkan tangan di mulut untuk menarik lidahnya. Tapi itu justru yang menutup saluran (pernapasan), hingga korban meninggal dunia,” ujarnya.***

Penulis: Angghi Novita

Editor: Nurul Huda