banner 728x250

Mengingat Kembali Sejarah Isra Mi’raj yang Dirayakan Umat Muslim Setiap Tahunnya!

TUTURPEDIA - Mengingat Kembali Sejarah Isra Mi’raj yang Dirayakan Umat Muslim Setiap Tahunnya!
Sejarah bermakna Isra Mi’raj bagi umat Islam. Foto: Pixabay.com/Abdullah_Shakoor
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Isra Mi’raj merupakan peristiwa bersejarah bagi umat muslim di seluruh dunia. Hari bersejarah ini biasanya dirayakan setiap 27 Rajab di kalender Hijriah, atau tahun ini akan terselenggara pada 8 Februari 2024 kalender Romawi.

Isra Mi’raj merupakan hari untuk mengenang perjalanan Nabi Muhammad SAW di malam hari mulai dari Ka’bah (Makkah) hingga Baitul Maqdis (Yerusalem/Madinah). 

Peristiwa ini juga memperingati hari ketika Allah SWT mengangkat Nabi Muhammad SAW dari Baitul Maqdis melewati langit ke-7 menuju Sidratul Muntaha.

Sejarah mengenai Isra Mi’raj tentu sudah akrab di telinga umat muslim. Namun, agar Isra Mi’raj kali ini lebih berkesan, Tuturpedia akan kembali merangkum peristiwa Isra Mi’raj di artikel ini!

Buat kamu yang ingin mengenang bagaimana berkesannya perjalanan Nabi Muhammad SAW ini, simak artikel ini sampai selesai ya!

Isra Mi’raj jadi salah satu peristiwa yang tertulis pada Alquran

TUTURPEDIA - Mengingat Kembali Sejarah Isra Mi’raj yang Dirayakan Umat Muslim Setiap Tahunnya!
Isra Mi’raj adalah salah satu perstiwa yang tertulis di Alquran. (Foto: Pixabay.com/cahiwak)

Isra’ Mi’raj merujuk pada peristiwa luar biasa dalam sejarah Islam yang melibatkan perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis, dan kemudian naik ke langit. 

Dikutip dari laman Muslim, Senin (5/2/24) peristiwa ini terjadi pada malam yang dikenal sebagai Lailatul Isra’ dan Lailatul Mi’raj, dan diabadikan dalam Al-Qur’an dalam surah Al-Isra.

Isra’ dan Mi’raj mempunyai arti penting dalam kehidupan orang beriman. Peristiwa ini merupakan tanda kebesaran Allah swt dan keagungan-Nya.

Selain itu, peristiwa ini merupakan peristiwa mukjizat untuk memastikan kenabian Rasulullah saw. di luar pemahaman manusia. 

Hal ini dibuktikan dengan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Yerusalem yang seharusnya memakan waktu berbulan-bulan untuk diselesaikan.

Namun, pada malam tersebut, Malaikat Jibril membawa Nabi Muhammad dari Makkah ke Baitul Maqdis dalam sekejap mata. Di sana, Nabi Muhammad menerima perintah Allah untuk melaksanakan shalat lima waktu. 

Setelah itu, beliau diangkat ke langit, melalui tujuh lapisan langit, bertemu dengan para nabi seperti Nabi Musa dan Nabi Isa, serta mencapai Sidratul Muntaha, titik paling jauh yang dapat dicapai oleh makhluk Allah.

Selama perjalanan ini, Nabi Muhammad menerima wahyu dan petunjuk dari Allah, termasuk kewajiban melaksanakan shalat lima waktu sehari semalam. 

Latar belakang perjalanan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW

TUTURPEDIA - Mengingat Kembali Sejarah Isra Mi’raj yang Dirayakan Umat Muslim Setiap Tahunnya!
Latar belakang terjadinya peristiwa Isra Mi’raj. (Foto: Pexels.com/Shams Alam Ansari)

Peristiwa tersebut terjadi pada saat Nabi Muhammad SAW dihadapkan pada cobaan dan kesengsaraan. Emosinya diuji dengan meninggalnya dua orang yang paling dicintai dalam hidupnya. Tahun itu dikenal sebagai ‘Am al-Huzun atau Tahun Kesedihan.

Pada saat itu, Paman Nabi Muhammad SAW, Abu Thalib yang adalah pendukung dan walinya ketika beliau masih muda, meninggal dunia. Nabi juga kehilangan istri tercintanya, Khadijah ra yang menjadi penopang kehidupannya.

Nabi Muhammad SAW terus mengabdi kepada Tuhan melalui pengabdian kepada umat manusia dengan menyebarkan wahyu Allah. Namu, berujung penolakan dari suku Quraisy. 

Rasulullah SAW pergi ke luar Makkah menuju Kota Thaif dengan harapan masyarakat di sana lebih terbuka untuk mendengarkan dan menyambut pesannya. 

Namun, beliau tidak hanya ditolak oleh Masyarakat Thaif. Rasulullah SAW juga saat itu dihina dan diserang. 

Tak sedikit juga Rasulullah SAW mendapatkan lemparan batu yang menyebabkan beberapa luka. 

Sebab sudah tersakiti secara fisik dan ditolak secara batin, malaikat pun diutus kepada Rasulullah SAW menanyakan apakah beliau ingin umat Thaif dihancurkan karena tindakan kekerasan mereka lakukan. 

Namun, hal tersebut ditolak oleh Rasulullah SAW. Beliau dikenal sebagai Nabi Penyayang dan Penyayang, maka Rasulullah SAW memaafkan mereka. 

Beliau berdoa tidak hanya untuk kaum Thaif saat itu, namun juga untuk generasi masa depan Thaif agar termasuk di antara orang-orang yang mau menerima risalah-Nya dan berada di antara orang-orang yang beriman. 

Dengan latar belakang inilah Rasulullah saw dikaruniai oleh Yang Maha Penyayang dengan karunia istimewa untuk melakukan perjalanan ajaib ini. 

Hadirnya perayaan Isra Mi’raj ini dilakukan setiap tahunnya oleh umat muslim untuk merenungkan hikmah dari kisah Rasulullah SAW dan memaksimalkan ibadah serta amal shaleh umat muslim di dunia.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses