Tuturpedia.com – Pada Kamis (25/7/2024) telah dilaksanakan program kerja monodisiplin mengenai “Penguatan UMKM di Desa Kedungwinong melalui Pendampingan Penyusunan Business Model Canvas (BMC)”.
Yang mana, program kerja ini dilakukan oleh Anisa Rahmadani mahasiswa S1 Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip) Tahun Ajaran 2023/2024.
Kegiatan pendampingan tersebut diselenggarakan di Dukuh Bagusan, Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Kemudian dihadiri oleh Ngatini Miyadi selaku Ketua PKK Desa Kedungwinong dan anggota Dawis Cempaka Jingga Dukuh Bagusan yang terdiri dari ibu-ibu pelaku UMKM Dukuh Bagusan.
Terlaksananya program kerja tersebut dilatarbelakangi kurangnya kesadaran pelaku UMKM dalam melakukan perancangan bisnis yang terarah dan komprehensif, sehingga konsumen kurang mengenal produk dan bisnis yang dijalankan.
Adapun tujuan dilaksanakannya program pendampingan ini yaitu untuk memberikan arahan dalam merancang dan merencanakan sebuah bisnis serta menjadi dasar penentuan target pasar yang tepat dan memperkecil risiko bisnis di masa yang akan datang.
Sesi pemaparan diawali dengan perkenalan diri, pembagian selebaran, kemudian pemaparan materi mengenai pengertian BMC. Business Model Canvas (BMC) merupakan sebuah gambaran mengenai perencanaan strategi bisnis yang bisa digunakan untuk menentukan keberhasilan bisnis dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Materi selanjutnya yaitu pemaparan terkait manfaat pembuatan BMC dan penjelasan 9 elemen BMC yang terdiri dari customer segment, value proportion, channel, customer relationship, revenue streams, key activities, key resource, key partnership, dan cost structure.
Sesi selanjutnya, Anisa bersama dengan anggota Dawis membuat contoh penyusunan BMC sehingga materi yang diberikan menjadi lebih aplikatif bagi sasaran. Penyusunan BMC mengambil contoh dari salah satu usaha anggota Dawis yaitu produk Balung Kethek yang kemudian dianalisis dan disusun bersama-sama sehingga menghasilkan output dalam bentuk tabel BMC.
Pada sesi ini, anggota Dawis tampak memperhatikan dengan saksama dan antusias dalam melakukan penyusunan BMC. Setelah sesi penyusunan BMC selesai, anggota Dawis dipersilakan untuk menyampaikan pertanyaan terkait materi dan praktik penyusunan BMC.
Ketua PKK Desa Kedungwinong dan anggota Dawis berharap, pemberian materi dan praktik penyusunan BMC mampu membantu pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha yang dijalankan.***
Penulis: Anisa Rahmadani (KKN Tim II Undip 2024)
Editor: Annisaa Rahmah