Tuturpedia.com – BPA adalah singkatan dari zat kimia bisphenol A yang merupakan bahan kimia industri yang digunakan untuk membuat plastik dan resin tertentu sejak 1950.
Biasanya BPA akan ditemukan di dalam plastik polikarbonat yang sering digunakan dalam wadah penyimpanan makanan dan minuman.
Selain itu, BPA juga sering ditemukan pada resin epoksi yang digunakan untuk melapisi bagian dalam produk logam, seperti kaleng, tutup botol, dan saluran air.
Di Indonesia penggunaan bahan ber-BPA pada galon air mineral tertentu menuai kontroversi, sebab dianggap dapat menimbulkan masalah pada kesehatan.
Dikutip Tuturpedia.com dari Mayo Clinic, Senin (2/10/23) menyebutkan jika terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan jika wadah yang mengandung zat kimia BPA dapat meresap ke dalam makanan atau minuman.
Paparan BPA ini yang kemungkinan besar dapat memberikan dampak terhadap kesehatan otak, mempengaruhi perilaku anak, dan kelenjar prostat.
Namun, bagi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyatakan jika BPA masih aman jika ditemukan dengan tingkat yang rendah pada makanan. Pernyataan ini berdasarkan tinjauan terhadap ratusan penelitian.
Potensi Efek Buruk BPA Pada Tubuh Manusia
Penggunaan benda yang mengandung BPA secara terus-menerus tentu akan menimbulkan efek buruk pada tubuh.
Dikutip dari Quench Water dan Healthline, berikut ini beberapa potensi dampak paparan BPA terhadap kesehatan manusia. Yuk, disimak!
1. Bertambahnya berat badan
Sebuah studi dari The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menghubungkan konsentrasi BPA yang lebih tinggi dalam tubuh dengan obesitas umum dan perut serta resistensi insulin.
BPA juga dapat menyebabkan stres pada tubuh Anda dengan merusak mitokondria (pabrik energi di setiap sel Anda).
Stres dapat menyebabkan peradangan kronis, respons imun yang dapat mengubah cara tubuh mengatur berat badan, nafsu makan, dan kadar hormon.
Peradangan kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.
2. Tekanan darah tinggi
Dalam sebuah penelitian dari Hypertension (jurnal American Heart Association), 60 orang dewasa menjalani uji coba silang secara acak ketika mereka mengonsumsi minuman yang sama dalam 2 botol kaca, 2 kaleng, atau 1 kaleng atau 1 botol kaca sekaligus.
Ketika mereka mengukur konsentrasi BPA urin setelah mengkonsumsi minuman kaleng (dengan BPA), tekanan darah sistolik meningkat.
3. Menurunkan gairah seks
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa BPA bertindak seperti estrogen dalam tubuh, yang dapat mengganggu kadar hormon seks pria.
Misalnya, sebuah studi dari Fertility and Sterility menemukan bahwa paparan BPA kronis dapat menyebabkan penurunan kadar testosteron pada pria.
4. Masalah kesehatan anak
Plastik ber-BPA juga dapat menyebabkan cacat lahir dan masalah kesehatan anak. Ada banyak cara berbeda ketika plastik dapat mengganggu kesehatan embrio, janin, atau pertumbuhan masa kanak-kanak karena plastik dapat masuk ke dalam plasenta dan ASI.
Janin yang sedang berkembang tidak dapat memecah BPA, membuatnya lebih sensitif terhadap paparan BPA.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa paparan BPA di dalam rahim dapat mempengaruhi ekspresi gen, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk peningkatan risiko obesitas dan penyakit metabolik.
Cara Membatasi Kontak dengan BPA
Meskipun dampak berbahaya dari BPA ini masih membutuhkan lebih banyak penelitian, mengurangi paparan BPA sedini mungkin adalah cara yang tepat!
Ada beberapa cara efektif yang dapat digunakan untuk membatasi kontak dengan zat kimia BPA. Yuk, simak beberapa caranya di bawah ini!
- Gunakan produk bebas BPA. Sekarang ini semakin banyak menciptakan produk bebas BPA. Carilah produk berlabel bebas BPA. Cari produk plastik yang ditandai dengan kode daur ulang 3 atau 7 mungkin mengandung BPA.
- Hindari panas dan penggunaan microwave. Jangan memasukkan wadah plastik ke dalam microwave atau mesin pencuci piring, karena panas dapat merusaknya seiring waktu dan memungkinkan BPA larut ke dalam makanan.
- Fokus pada makanan segar utuh. Jika bisa, pilihlah buah dan sayuran segar utuh. Makanan kaleng memiliki kandungan BPA.
- Gunakan alternatif. Gunakan wadah kaca, porselen atau baja tahan karat untuk makanan dan cairan panas daripada wadah plastik.
- Selektif dengan mainan anak. Pastikan mainan plastik apa pun yang Anda beli untuk anak terbuat dari bahan bebas BPA terutama mainan yang kemungkinan besar akan dikunyah atau dihisap oleh si kecil.
Itulah beberapa informasi yang wajib kamu ketahui mengenai BPA dan berbagai dampak bahayanya yang hingga kini masih menjadi kontroversi.
Sesekali minum dari botol plastik atau mengkonsumsi makanan kaleng masih bisa ditoleransi oleh tubuhmu.
Namun, jika kamu sangat concern dengan masalah ini, kamu bisa kurangi kontak dengan zat kimia BPA dengan melakukan beberapa cara di atas, ya. Semoga membantu, Tuturpedians!***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda