Tuturpedia.com – Judi online telah menjadi masalah yang makin mengkhawatirkan di Indonesia, terutama dalam beberapa tahun terakhir. Kemajuan teknologi dan penetrasi internet yang tinggi menjadi faktor utama dan alasan mengapa judi online kian mudah diakses oleh berbagai kalangan.
Judi online (judol) sering kali menyebabkan kerugian finansial besar bagi para pemainnya. Banyak orang terlilit utang akibat kecanduan judi, yang akhirnya memengaruhi kehidupan keluarga dan produktivitas mereka.
Bahkan, beberapa kasus menunjukkan bahwa seseorang rela melakukan tindakan kriminal, seperti pencurian atau penggelapan uang, untuk memenuhi kebutuhan berjudi. Sehingga, hal ini menjadi sebuah ‘penyakit’ yang harus diatasi dengan bantuan para ahli kejiwaan.
Dikutip dari laman Kemenkes RI, Kamis (28/11/2024), Direktur Utama PKJN RS Marzoeki Mahdi Bogor, dr. Nova Riyanti Yusuf mengatakan bahwa adiksi seseorang dengan perjudian online diperlukan layanan rawat jalan yang mencakup konseling individu, konseling keluarga/pasangan, Cognitive Behavior Therapy (CBT), Motivational Interviewing (MI), dan self-help.
Ia juga mengatakan butuh minimal 28 hari untuk perawatan ini dilakukan oleh para pecandu judi online. Bukan hanya rawat jalan, beberapa pasien yang memiliki adiksi berlebih dengan judi online pun disarankan untuk melakukan rawat inap.
“Untuk pertimbangan rawat jalan, alasannya mereka masih bekerja dan menjalankan fungsi perannya. Sedangkan, alasan rawat inap itu gangguan perjudian sudah mengganggu dirinya sendiri termasuk aktivitas keseharian, terlilit utang piutang, kecemasan berlebihan juga terlibat kriminalitas,” jelas dr. Noriyu, mengutip dari laman Kemenkes RI, Kamis (28/11/2024).
Mengenal Terapi CBT dan MI
Cognitive Behavior Therapy (CBT) dan Motivational Interviewing (MI) merupakan dua terapi yang dilakukan untuk menghilangkan adiksi terhadap judol. Kedua terapi ini memiliki cara tersendiri untuk mengubah pola pikir para pasien.
Terapi Cognitive Behavior Therapy (CBT) digunakan untuk memulihkan seseorang dari kecanduan dengan mengajarkan individu untuk menemukan hubungan antara pikiran, perasaan, dan perilaku serta meningkatkan kesadaran tentang bagaimana upaya terapi berdampak pada pemulihan.
Dalam terapi ini, seorang pecandu judol akan diajarkan untuk mengevaluasi kebenaran dari pikiran-pikiran negatif dan menggantinya dengan pikiran yang lebih realistis dan positif. Selain itu, terapis juga akan memperkenalkan keterampilan praktis, seperti teknik relaksasi atau strategi pemecahan masalah, untuk mengatasi situasi yang memicu stres.
Sementara itu, Motivational Interviewing (MI) adalah teknik konseling yang dirancang untuk membantu individu mengatasi ambivalensi atau keraguan dalam mengubah perilaku mereka.
Dalam konteks kecanduan judi online, MI dapat menjadi alat yang sangat efektif karena berfokus pada memotivasi individu untuk mengidentifikasi tujuan mereka dan membuat keputusan untuk berubah.
Teknik ini tidak memaksa, tetapi membantu individu menemukan motivasi internal mereka untuk keluar dari kebiasaan berjudi.
Selain itu, dr. Nova Riyanti Yusuf mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu Januari-Juni 2024 sudah ada 19 pasien yang melakukan rawat jalan akibat judi online di Klinik Adiksi Perilaku PKJN RS Marzoeki Mahdi Bogor. Seluruh pasien merupakan laki-laki dengan rentang usia 17-56 tahun.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah