Jateng, Tuturpedia.com – Ada hal unik yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Dukuh Ketangar, Kelurahan Karangjati, kecamatan Blora kota, kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Bagaimana tidak, pasalnya sejak 2021 warga Dukuh Ketangar menggelar safari tahlilan keliling dari rumah ke rumah.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Wawan, salah satu warga RT 1/RW 1, Dukuh Ketangar, pada Tuturpedia melalui WhatsApp, Kamis (14/03/2024).
Lebih lanjut, ia menilai bahwa safari tahlilan ini begitu penting karena memiliki makna dan nilai yang mendalam bagi masyarakat yang menjalankannya.
Selain itu, dia mengatakan dengan adanya safari tahlilah dapat memperkuat ikatan sosial dan spiritual dalam kemasyarakatan.
“Pertama-tama, tahlilan adalah bentuk penghormatan kepada orang yang telah meninggal. Dalam tradisi safari tahlilan dilakukan untuk mengenang dan menghormati leluhur dan orang-orang yang telah pergi. Selain itu, tahlilan juga memiliki dimensi spiritual yang kuat,” ucapnya.
Kemudian Wawan juga menyebutkan, safari tahlilan ini dianggap sebagai bentuk doa dan ibadah kepada Tuhan.
“Melalui tahlilan, masyarakat berharap untuk mendapatkan berkah dan perlindungan dari Tuhan, serta memohon ampunan bagi orang yang telah meninggal. Ini adalah momen yang sangat sakral dan penuh makna bagi mereka yang menjalankan,” jelasnya.
Selain aspek spiritual, lanjutnya, tahlilan juga berperan penting dalam memperkuat ikatan sosial dalam komunitas. Dalam agenda ini, sering kali menjadi momen pertemuan dan interaksi antar anggota komunitas.
“Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk saling berbagi cerita, mengenang kenangan bersama, dan memperkuat hubungan sosial. Tahlilan juga dapat menjadi ajang untuk mempererat ikatan keluarga dan memperkuat solidaritas dalam komunitas,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam konteks yang lebih luas, tahlilan juga dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan dan mempertahankan budaya dan tradisi lokal.
“Ini adalah cara bagi masyarakat untuk memperkenalkan dan mempromosikan warisan budaya mereka kepada orang lain, serta memastikan bahwa tradisi ini tetap hidup dan dilestarikan, serta relevan dalam kehidupan kita sehari-hari,” terangnya.
Terakhir, pihaknya juga menambahkan bahwa safari tahlilan ini akan terus berkelanjutan tanpa memandang status sosial.
“Yang jelas safari ini sudah berjalan sejak 2021 hingga sekarang. Sasarannya ke smua, tidak pandang itu kaya dan miskin, semua sama. Jangan sungkan untuk berkomunikasi dengan kami, dan sepeserpun safari ini tak dipungut biaya,” tandasnya.
Dia juga mengatakan, tujuan dari kegiatan yang dilakukan tiap Kamis ini adalah silaturahmi antarwarga, bersama-sama berdoa dan mendoakan yang sudah meninggal, dan mengajak pemuda untuk perkuat iman dan takwa.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Nurul Huda