Tuturpedia.com – Pada Senin (22/7/2024), petugas keamanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, menggagalkan penyelundupan narkoba ke dalam area lapas.
Narkoba berupa sabu disembunyikan dalam pempek belah oleh seorang pemuda berinisial DI. Makanan tersebut kemudian diberikan ke pihak lapas sebagai barang titipan untuk warga binaan berinisial RS. Keberadaan sabu diketahui melalui pemeriksaan wajib terhadap barang yang masuk ke dalam lapas.
Rupanya wujud pempek belah menginspirasi penyelundup barang terlarang, yang terdiri dari pengantar barang dan warga binaan lapas, untuk memanfaatkan bentuknya yang unik demi kegiatan melanggar hukum.
Pempek belah sendiri adalah salah satu varian pempek, makanan khas dari Sumatra Selatan, terutama Palembang yang juga dijuluki sebagai Kota Pempek. Menurut buku Pempek Palembang Makanan Tradisional Dari Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan (2014), pempek memiliki sejarah panjang dengan asal-usul penciptaan terkait dengan ketersediaan sagu untuk tepung dan ikan yang melimpah di Sungai Musi.
Konon terdapat seorang Tionghoa bernama Apek yang menjual makanan tersebut dengan berkeliling sehingga pembeli memanggilnya dengan ‘Pek..Pek’ yang kemudian menjadi asal dari kata pempek.
Pempek yang berbahan utama dari daging ikan dan tepung dan disantap bersama ‘cuko’ atau kuah asam pedas berwarna kecokelatan diolah dalam berbagai bentuk dan bahan.
Dari pempek kapal selam yang berisi kuning telur, pempek kulit dari kulit ikan, pempek panggang yang dipanggang, pempek keriting yang berwujud seperti mi, hingga pempek belah.
Pempek belah sejatinya merupakan pempek lenjer atau pempek dengan bentuk bulat memanjang. Bahan utama adonannya serupa dengan pempek lain yaitu daging ikan dan tepung. Bedanya, setelah digoreng pempek dibelah pada bagian tengah untuk diisi dengan bumbu yang terdiri ebi, bawang putih, bawang merah, cabai rawit, dan kecap.
Isian ini membuat pempek belah memiliki perpaduan rasa ikan dari pempek yang kenyal dengan rasa gurih pedas dari isian. Berbeda dengan pempek pada umumnya, pempek belah dapat langsung disantap tanpa menggunakan cuko. Pempek belah juga tidak disantap bersama mi kuning atau potongan timun seperti varian pempek lainnya.***
Penulis: Fadillah Wiyoto
Editor: Annisaa Rahmah