banner 728x250

Mengenal Konsep Trisakti Bung Karno yang Disinggung saat Debat Cawapres 2024

Inilah pemahaman Konsep Trisakti Bung Karno. Foto: instagram.com/soekarno_hatta_1945
Inilah pemahaman Konsep Trisakti Bung Karno. Foto: instagram.com/soekarno_hatta_1945
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menyinggung Konsep Trisakti Bung Karno dalam debat cawapres 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/1/2024).

Konsep Trisakti Bung Karno ditanyakan Mahfud kepada capres nomor urut 2, Gibran Rakabuming saat debat cawapres 2024 berlangsung.

Mahfud menyinggung janji Presiden Jokowi tentang kemandirian pangan tanpa impor. Namun, saat ini RI masih masif mengimpor beras hingga kedelai.

“Saya ingin menanyakan posisi Mas Gibran sebagai wakil presiden, bagaimana dengan Konsep Trisakti Bung Karno terkait kemandirian ini?” tanya Mahfud.

Sebab, menurutnya, Indonesia masih gagal dalam mewujudkan kemandirian pangan.

Putra sulung Jokowi ini kemudian mengatakan agar Mahfud tidak memberikan narasi-narasi yang menakutkan kepada masyarakat.

“Terima kasih Prof. Mahfud untuk evaluasinya, saya mohon maaf jika ada kata-kata yang salah, tapi sekali lagi ini harus kita evaluasi dan kita jangan memberikan narasi-narasi yang menakutkan kepada warga,” jawab Gibran.

Gibran kemudian meneruskan, Konsep Trisakti Bung Karno dalam pemerintahan Jokowi dilakukan dengan membuat program food estate atau lumbung pangan. 

Meskipun Gibran mengakui, di sebagian wilayah program ini gagal. Namun, kata dia, ada juga yang berhasil.

Konsep Trisakti oleh Bung Karno

Dikutip Tuturpedia dari Majalah Swantara Nomor 12 (Maret 2015) yang diterbitkan Lemhanas, gagasan mengenai Konsep Trisakti pertama kali digaungkan oleh Presiden Soekarno pada pidato HUT RI Tahun 1964.

Presiden Soekarno menyampaikan sebagai berikut:

“Pengembangan daripada Konferensi Bandung, telah merumuskan dengan baiknya keharusan setiap negara Asia-Afrika untuk berdikari di atas kaki sendiri dalam ekonomi, bebas dalam politik, berkepribadian dalam kebudayaan.”

Pernyataan inilah yang kemudian menjadi dasar Konsep Trisakti pada pidato Nawaksara Presiden Soekarno di depan Sidang Umum ke-IV MPRS tahun 1966. 

Dalam pidato tersebut, Presiden Soekarno menyatakan untuk melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat, berpijak pada landasan Trisakti:

“Melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat itu tetap dan tegap berpijak dengan kokoh-kuat atas landasan Trisakti yaitu berdaulat dan bebas dalam politik, berkepribadian dalam kebudayaan dan berdikari dalam ekonomi.”

Bung Karno menggagas Konsep Trisakti, yaitu sebuah konsep bangsa yang merdeka dan berdaulat. 

Konsep Trisakti perlu memiliki tiga hal, yaitu:

1. Berdaulat di bidang politik.

2. Berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) di bidang ekonomi.

3. Berkepribadian di bidang kebudayaan. 

Konsep ini diyakini dapat memberikan kekuatan pembangunan bangsa sekaligus mewujudkan character building (pendidikan karakter).

Menurut Bung Karno, unsur dalam Trisakti tidak bisa dipisahkan. Ketiganya harus dipenuhi bersamaan. Kedaulatan politik tidak terwujud bisa tidak mampu berdikari di bidang ekonomi. Begitu pula sebaliknya.***

Penulis: Angghi Novita

Editor: Annisaa Rahmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses