banner 728x250
Apps  

Mengenal Gemini, AI Baru Milik Google yang Digadang-gadang Kalahkan Chat GPT!

Gemini AI generatif baru milik Google yang multimodal. Foto: Tangkapan layar Google DeepMind
Gemini AI generatif baru milik Google yang multimodal. Foto: Tangkapan layar Google DeepMind
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Pada Rabu, Google memperkenalkan model AI generatif, multimodal, dan yang sangat dinanti-nantikan, Gemini. AI generatif ini diklaim Google lebih kuat daripada GPT-4 OpenAI.

Google mengklaim Gemini memiliki kekuatan komputasi 5 kali lipat dari GPT-4, sehingga menghasilkan pelatihan yang lebih cepat dan potensi ukuran model yang lebih besar.

Gemini adalah model pertama dari Google yang mengungguli pakar manusia dalam MMLU (Massive Multitask Language Understanding), salah satu metode paling populer untuk menguji pengetahuan dan kemampuan pemecahan masalah model AI.

Nantinya, AI generatif ini akan hadir melalui API Google Cloud mulai 13 Desember 2023. Namun, kabarnya Google akan menghadirkan versi yang lebih canggih yang rencananya akan diluncurkan pada 2024 sambil menunggu trust and safety checks.

Nah, untuk kamu yang ingin lebih tahu tentang Gemini, Tuturpedia akan bahas mengenai AI generatif milik Google ini untuk kamu! Jadi, tetap simak sampai akhir ya!

Apa Itu Gemini?

Dennis Hassabis, CEO dan salah satu pendiri Google DeepMind mengatakan jika Gemini merupakan AI generatif hasil upaya kolaboratif skala besar oleh tim di seluruh Google, termasuk kolega kami di Google Research. 

Dikutip dari laman ZDNET, Kamis (7/12/23) Gemini diciptakan oleh Google dan Alphabet, perusahaan induk Google, dan dirilis sebagai model AI tercanggih perusahaan hingga saat ini. Google DeepMind juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan Gemini. 

Gemini adalah kecerdasan buatan baru milik Google yang tidak hanya dapat memahami teks tetapi juga gambar, video, dan audio.

Sebagai model multimodal, Gemini digambarkan mampu menyelesaikan tugas-tugas kompleks di bidang matematika, fisika, dan bidang lainnya, serta memahami dan menghasilkan kode berkualitas tinggi dalam berbagai bahasa pemrograman. 

Dalam perilisannya, kecerdasan buatan milik Google ini menghadirkan 3 versi yang wajib kamu tahu, apa saja?

  • Gemini Nano:  Gemini versi Nano dirancang untuk dapat beroperasi di smartphone, khususnya Google Pixel 8. Model ini dibuat untuk melakukan tugas pada perangkat yang memerlukan pemrosesan AI yang efisien tanpa terhubung ke server eksternal, seperti menyarankan balasan percakapan dalam aplikasi obrolan atau meringkas teks.
  • Gemini Pro:  Berjalan di pusat data Google, Gemini versi Pro dirancang untuk mendukung versi terbaru chatbot AI, Bard. Versi ini mampu memberikan waktu respons yang cepat dan memahami pertanyaan yang kompleks. 
  • Gemini Ultra:  Meskipun masih belum tersedia untuk digunakan secara luas, Google menggambarkan Gemini versi Ultra sebagai model yang paling mumpuni. Versi ini dirancang untuk tugas-tugas yang sangat kompleks dan akan dirilis setelah menyelesaikan tahap pengujian saat ini. 

Apa Bedanya dengan Chat GPT?

Model Gemini baru Google tampaknya menjadi salah satu model AI terbesar dan tercanggih hingga saat ini, meskipun peluncuran model Ultra akan menjadi penentu hal tersebut secara pasti. 

Dibandingkan dengan model populer lainnya yang mendukung chatbot AI saat ini, Gemini menonjol karena karakteristik aslinya adalah multimodal.  

Menurut Forbes, kemampuan penalaran multimodal Gemini yang canggih dapat membantu memahami informasi tertulis dan visual yang kompleks. Ini mengekstrak wawasan dari ratusan ribu dokumen, memungkinkan terobosan dengan kecepatan digital di banyak bidang mulai dari sains hingga keuangan.

Gemini dapat memahami, menjelaskan, dan menghasilkan kode berkualitas tinggi dalam bahasa pemrograman terpopuler di dunia. Kemampuannya untuk mempertimbangkan informasi yang kompleks menempatkannya di antara model dasar pengkodean terkemuka secara global.

Sedangkan model lain, seperti GPT-4, mengandalkan plugin dan integrasi agar benar-benar multimodal. 

Google melatih Gemini mengenai infrastruktur yang dioptimalkan untuk AI menggunakan Tensor Processing Unit (TPU) yang dirancang sendiri oleh Google, sehingga tidak terlalu rentan terhadap kekurangan GPU, seperti  GPT-4 dan model lainnya.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Respon (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses