Tuturpedia.com – Baru-baru ini Pertamina mencanangkan ide untuk menghapus pertalite dan menggantinya dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Satu bahan bakar yang disebutkan pertamina adalah Biofuel atau pertamax green 92.
Hal ini dilakukan karena Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan peraturan baru mengenai RON. Semula, KLHK membolehkan Pertamina untuk menjual RON 90 ke publik, tetapi sekarang diralat menjadi minimal RON 91.
Pertamax green 92 merupakan bagian dari biofuel (bahan bakar nabati) yang terbukti lebih ramah lingkungan.
Apa sih sebenarnya biofuel? Apa saja jenis bahan bakar dari biofuel? Apa juga kelebihan dan kekurangan dari bahan bakar biofuel? Dikutip dari berbagai sumber pada Jumat (1/9/2023) berikut ini informasi lengkap mengenai bahan bakar biofuel!
Apa itu Biofuel?
Ada berbagai macam bahan bakar di dunia ini dan cara pengolahannya. Biofuel berasal dari 2 kata, yaitu bio dan fuel. Kata “bio” memiliki arti sifat produksinya yang berbahan dasar dari alam. Sementara itu, kata “fuel” memiliki arti bahan bakar. Artinya, biofuel adalah bahan bakar yang berbahan dasar alami, seperti tumbuhan, hewan atau sisa kotoran hewan.
Bahan bakar ini tercetus disebabkan semakin merebaknya isu kelangkaan minyak bumi. Sehingga ilmuwan berlomba-lomba untuk menemukan sumber bahan bakar alternatif lain.
Lalu, apa itu biofuel? Biofuel adalah bahan bakar hasil pengolahan bahan-bahan organik biomassa. Bahan bakar ini berbeda dengan bahan bakar lainnya yang berbahan dasar minyak bumi atau batu bara. Hal ini disebabkan proses produksinya yang menggunakan bahan dari senyawa dalam makhluk hidup.
Menurut Neutron, bahan bakar yang berasal dari fosil, minyak bumi, dan batu bara menghasilkan CO2 (gas rumah kaca) yang menyumbang pemanasan global. Sementara bahan bakar nabati (berbahan dasar makhluk hidup) ditemukan sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Jenis-jenis Biofuel
Biofuel memiliki dua jenis utama yang bisa digunakan di mesin kendaraan, yaitu biofuel gas dan biofuel cair. Kedua jenis utama biofuel ini juga memiliki berbagai jenis bahan bakar lainnya yang mungkin beberapa diantaranya sudah kamu ketahui.
Menurut Megah Anugerah Energi,Berikut ini beberapa jenis biofuel yang harus kamu tahu!
- Metanol. Jenis biofuel ini sering digunakan sebagai bahan bakar mobil balap di seluruh dunia. Metanol merupakan alkohol seperti etanol dengan bentuk cair.
- Biodiesel. Bahan bakar diesel ini diproduksi dengan bahan minyak-minyakan nabati (Minyak kelapa, minyak sawit, dan lainnya) yang diolah dengan campuran sodium hidroksida dan metanol.
- Etanol. Bahan bakar cair ini merupakan campuran mikroorganisme dan enzim yang difermentasi dengan gula.
- Syngas. Bahan bakar berbentuk gas ini merupakan campuran karbon monoksida, hidrokarbon, dan hidrogen yang dihasilkan oleh pembakaran parsial biomassa. Syngas biasanya digunakan pada mesin pembakaran internal hingga turbin.
- Biogas. Bahan bakar berbentuk gas ini adalah hasil fermentasi dari bahan organik, seperti kotoran hewan, kotoran manusia, atau sampah domestik. Bahan bakar ini biasanya digunakan untuk pengganti LPG dan listrik.
- Bioetanol. Bahan bakar ini merupakan fermentasi dari tumbuh-tumbuhan, seperti singkong, tebu ubi jalar jagung, alga, atau tebu. Biasanya bahan bakar ini digunakan untuk pengganti bensin atau premium.
Kelebihan Bahan Bakar Biofuel
Biofuel memiliki kelebihan yang patut diperhitungkan. Merangkum dari laman Rumah, kelebihan pertama dari bahan bakar ini adalah hasil pembakaran biofuel lebih sedikit. Makanya, biofuel dilabeli sebagai bahan bakar ramah lingkungan dan bisa mengurangi polutan.
Kedua, biofuel memiliki biaya produksi yang rendah dibandingkan bahan bakar fosil. Ini disebabkan bahan baku yang digunakan murah dan mudah ditemui.
Ketiga, biofuel memiliki waktu pembaruan energi yang relatif cepat. Seperti yang kita tahu, bahan bakar fosil butuh jutaan tahun agar bisa menjadi minyak bumi. Sementara itu, biofuel yang berbahan dasar nabati ini memiliki waktu yang lebih cepat untuk terbarukan.
Kekurangan Bahan Bakar Biofuel
Meskipun dilabeli dengan bahan bakar yang ramah lingkungan, biofuel juga memiliki kelebihan dan kekurangan seperti bahan bakar lainnya.
Kekurangan pertama adalah pencemaran tanah karena penggunaan pupuk untuk mempercepat pertumbuhan tanaman. Ini disebabkan biofuel menggunakan tanaman sebagai salah satu bahan pembuatannya.
Kedua, membutuhkan minyak dan air yang cenderung banyak. Lagi-lagi hal ini disebabkan biofuel menggunakan kedua bahan tersebut untuk proses produksinya.
Ketiga, menimbulkan masalah lingkungan baru. Para ahli khawatir jika biofuel terus digunakan membuat hilangnya habitat satwa karena lokasi pertanian yang dialihfungsikan atau penebangan hutan. Ini juga dapat berujung pada terancamnya satwa.
Keempat, penggunaan bahan nabati untuk bahan bakar ditakutkan dapat menimbulkan langkanya bahan baku untuk memproduksi pangan.
Melihat dari kelebihan dan kekurangan yang ada pada biofuel ini, membuat pemerintah harus lebih bijak dalam memproduksinya. Jangan sampai penggunaan biofuel untuk menggantikan pertalite malah akan menimbulkan permasalahan baru untuk lingkungan.
Bagaimana pendapatmu tentang wacana pergantian pertalite dengan biofuel ini? Apa kamu setuju atau masih keberatan?***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda