Indeks

Mengenal Batik Sekar Arum Sari, Seragam Baru Jemaah Haji Indonesia 2024

Batik Sekar Arum Sari terpilih jadi motif untuk jemaah haji Indonesia 2024. Foto: Laman Kemenag
Batik Sekar Arum Sari terpilih jadi motif untuk jemaah haji Indonesia 2024. Foto: Laman Kemenag

Tuturpedia.com – Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas baru saja meluncurkan batik jemaah haji Indonesia 1445 H/2024 M.

Dikutip Tuturpedia.com dari laman Kemenag (13/12/2023), motif batik Sekar Arum Sari terpilih sebagai batik jemaah haji Indonesia periode mendatang.

Pemilihan seragam batik itu terpilih berdasarkan Sayembara Desain Batik Jemaah Haji Indonesia pada bulan Agustus 2023 yang dimenangkan oleh Sony Adi Nugroho, salah satu dari 10 finalis sayembara.

“Malam ini kita meluncurkan batik baru untuk jemaah haji. Kita tahu, jemaah haji bukan hanya spiritual saja, mereka juga sekaligus menjadi duta, sepantasnya pakaian yang akan digunakan adalah pakaian yang mewakili Indonesia,” ucap Gus Men, sapaan akrab Menag Yaqut.

Lebih lanjut, Gus Men kemudian menjelaskan bahwa batik bukanlah sekadar fashion, tetapi juga identitas Bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, penting jika batik tersebut menjadi batik yang mewakili dan menjadi identitas Bangsa.

“Batik bukan sekadar fashion, oleh UNESCO juga ditetapkan sebagai warisan takbenda dan ciri Indonesia. Di forum G20 pimpinan negara juga menggunakan batik saat gala dinner. Karena itu kita patut berbangga memiliki batik,” ujarnya.

Kali ini, batik baru jemaah haji Indonesia berwarna ungu dengan motif Sekar Arum Sari. Motif ini terinspirasi dari Melati Putih, motif kawung, motif truntum, motif songket, dan tenun, serta burung Garuda.

Selain itu, motif Sekar Arum Sari juga mengambil filosofi puspa nasional Indonesia yang menggambarkan bunga Melati Putih, yaitu simbol kesucian, keagungan, kesederhanaan, ketulusan, keindahan, dan rendah hati.

Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief menyampaikan, jika batik baru ini akan menggantikan batik sebelumnya yang sudah digunakan jemaah haji Indonesia sejak 2011.

“Batik sebelumnya sudah lebih 10 tahun digunakan dan ternyata belum sepenuhnya mewakili identitas Indonesia. Banyak yang belum mengenali seragam batik Indonesia. Karena itu, kami menyelenggarakan sayembara untuk batik baru,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa seragam batik tersebut nantinya akan diproduksi dengan metode cap dengan melibatkan banyak UMKM, tentu dengan UMKM yang memenuhi syarat sesuai standar yang dibuat oleh Kemenag.

“Diperkirakan per jemaah membutuhkan 3 meter kain untuk satu batik, jadi sekitar 600 KM banyaknya jika dibentangkan. Artinya akan melibatkan banyak UMKM untuk membuatnya, ini juga bentuk kepedulian kita terhadap UMKM,” imbuhnya.***

Penulis: Sri Sulistiyani

Editor: Annisaa Rahmah

Exit mobile version