Tuturpedia.com – Menyusul skandal drone yang melibatkan pelatih timnas sepak bola wanita Kanada, muncul kabar bahwa praktik memata-matai lawan rupanya sudah jadi lagu lama.
Bahkan, konon tindakan tersebut telah dilakukan selama bertahun-tahun baik oleh timnas pria maupun wanita Kanada dan dengan menggunakan drone maupun menggunakan media lainnya.
Sebelumnya, tim sepak bola wanita Kanada jadi sorotan setelah sebuah drone terlihat terbang di atas lokasi latihan tertutup tim Selandia Baru. Begitu insiden dilaporkan kepada pihak berwajib di Prancis, baru diketahui kalau drone tersebut diterbangkan oleh Joseph Lombardi yang konon merupakan analis tim Kanada.
Tak butuh waktu lama sampai akhirnya Lombardi dan asisten pelatih tim, Jasmine Mander, dipulangkan ke rumah. Berikutnya, giliran pelatih Bev Priestman yang mengundurkan diri dan resmi diskors dari Olimpiade 2024.
Bukan Skandal Drone yang Pertama Kali
Apabila insiden tersebut hanya terjadi sekali, rasanya kasus ini tak akan jadi skandal yang meledak secara internasional.
Akan tetapi, rupanya ada sejumlah sumber yang menyebutkan bahwa aksi memata-matai lawan sudah pernah dilakukan di Olimpiade Tokyo 2021 dan Kualifikasi Piala Dunia Wanita kontra Panama tahun 2022 silam.
Secara mengejutkan, aksi tersebut tak hanya dilakukan oleh timnas wanita. Pasalnya, laporan menyebutkan bahwa tim sepak bola pria Kanada pun konon merekam sesi latihan tim Amerika Serikat tahun 2019 dan pertandingan Kualifikasi Piala Dunia lawan Honduras tahun 2021.
Yang lebih parah lagi, staf resmi dan pekerja kontrak tim Kanada secara verbal mendapatkan informasi bahwa penggunaan drone untuk mengintip tim lawan merupakan bagian dari pekerjaan mereka. Bahkan, posisi mereka pun terancam jika mereka tidak mematuhinya.
Salah satu sumber membeberkan bahwa selama Olimpiade Tokyo, staf sampai harus bersembunyi di balik pagar, pohon, dan semak-semak demi bisa merekam sesi latihan tim Jepang.
Pekerja kontrak lainnya dari Asosiasi Sepak Bola Kanada (CAS) juga menambahkan bahwa ketika ia menolak berpartisipasi dalam aksi mata-mata di Piala Dunia Wanita 2023, ia langsung digantikan oleh staf lain yang bersedia.
Pemain Tidak Terlibat dalam Skandal Drone
Menurut keterangan dari pimpinan CAS, Kevin Blue, saat ini CAS tengah menyelidiki “kelemahan etis sistemik”. Akan tetapi, CAS juga tidak mempertimbangkan opsi untuk menarik tim sepak bola wanita Kanada dari Olimpiade 2024.
Blue menegaskan bahwa para pemain sama sekali tidak tahu soal taktik mata-mata dengan drone ini dan meminta agar timnya tidak dikenai sanksi tambahan.
Saat ini, Kanada dikenai sanksi pengurangan enam poin langsung dari FIFA.***
Penulis: K Safira.
Editor: Annisaa Rahmah.
