banner 728x250

Menag RI dan Menhaj Arab Saudi Saling Berdiskusi Bahas Perkembangan Haji 1446 H

Diskusi Menag RI, Nasaruddin Umar dan Menteri Haji (Menhaj) Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah mengenai haji 1446 H. Foto: kemenag.go.id
Diskusi Menag RI, Nasaruddin Umar dan Menteri Haji (Menhaj) Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah mengenai haji 1446 H. Foto: kemenag.go.id
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar dan Menteri Haji (Menhaj) Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah bertemu di Masjidil Haram, Makkah.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas berbagai persoalan, salah satunya persiapan haji 1446 H/2025 M.

“Alhamdulillah kami melakukan pertemuan dengan Menteri Haji, dr Tawfiq Al Rabiah. Alhamdulillah kami diterima dengan baik di Masjidil Haram. Ternyata di Masjidil Haram itu ada tempat pertemuan yang sangat luar biasa,” ucap Menag Nasaruddin di Makkah, pada Minggu (24/11/2024) malam.

Pertemuan yang disertai jamuan makan malam tersebut berjalan dengan lancar, bahkan diskusi juga berlangsung cukup panjang.

“Kita membicarakan banyak hal, antara lain beliau meminta Kemenag RI untuk lebih siap menghadapi haji mendatang. Sebab, akan ada penyempurnaan-penyempurnaan,” ungkap Menag. 

“Alhamdulillah kami juga sudah ada Badan Penyelenggara Haji yang memberikan bantuan yang sangat signifikan terhadap penyempurnaan pelaksanaan ibadah haji Indonesia,” lanjutnya.

Poin Penting Diskusi antara Menag RI dan Menhaj Arab Saudi

Pertama, Menag meminta jemaah haji Indonesia tidak menempati kawasan Mina Jadid.

Kedua, Menag meminta penambahan jumlah petugas untuk mendampingi dan melayani para jemaah haji, termasuk tenaga medis kesehatan dan dokter.

“Jadi petugas haji kami mohon ditambah, minimal dipertahankan seperti haji tahun lalu dengan segala konsekuensinya karena kami perlu pelayan jemaah haji yang sudah banyak berumur,” ujar Menag.

“Tanggapan Menteri Haji akan mempertimbangkan mengingat kenyataannya seperti itu. Pemerintah Saudi menurut informasi akan mengurangi 50% dari total kuota petugas. Tapi malah justru kita minta ditambahkan dan itu akan dipertimbangkan dengan alasan alasan tadi. Mudah-mudahan berhasil perjuangan kita,” lanjutnya.

Ketiga, Menag RI dan Menhaj Arab Saudi membahas murur. Apabila murur diperbolehkan oleh fatwa MUI, maka akan lebih melancarkan pergerakan jemaah haji.

Keempat, terkait dam bahwasanya terdapat kajian yang menyebut dam boleh dilaksanakan di Indonesia. Nantinya, kambing dam disembelih di Indonesia dan dagingnya didistribusikan ke warga Indonesia.

“Kata Menteri Haji, tergantung. Kalau misalnya pertimbangan ulama setempat menganggap itu boleh, kami tidak ada masalah. Malah lebih ringan, mengurangi beban kami dan menambah manfaat bagi masyarakat Indonesia itu sendiri,” terang Menag.

“Sekali lagi, apakah itu sudah dibenarkan oleh fatwa MUI? Ini kami akan diskusikan,” tambahnya.

Kelima, membahas tentang tanazul yang menghasilkan titik terang bahwa kebijakan tanazul diserahkan ke Indonesia.

“Kalau memang itu lebih siap, sebetulnya lebih bagus, melonggarkan pergerakan di Mina,” ujarnya.

Keenam, yaitu maskapai penerbangan. Menag Nasaruddin dan Menhaj Tawfiq mempertimbangkan penggunaan Garuda dan Saudia, serta alternatif maskapai lain.

Ketujuh, Menhaj Tawfiq mengimbau Indonesia segera menghubungi layanan hotel apabila ingin mendapat lokasi yang lebih dekat, terutama ke Masjid Nabawi di Madinah.

Pasalnya, pemesanan hotel menerapkan pendekatan first come first served yaitu yang paling cepat akan dapat layanan lebih awal.***

Penulis: Ixora F

Editor: Annisaa Rahmah