Jateng, Tuturpedia.com – Ratusan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Alif, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah menggelar shalat istisqa pada Sabtu (14/10/2023) siang.
Sebagai informasi shalat istisqa adalah shalat meminta turunnya hujan yang dilakukan secara berjamaah.
Berdasarkan pantauan awak media di lokasi, shalat istisqa digelar di bawah terik sinar matahari, tepatnya pada pukul 12.45 WIB setelah shalat zuhur kemudian berakhir pada pukul 13.30 WIB.
Imam dan khatib dalam shalat istisqa ini dipimping langsung oleh pengasuh pondok, yaitu Dr. Akhmad Ubaidillah.
Kemudian diikuti oleh ratusan santriwan dan santriwati di pondok, serta ustaz dan jajaran karyawan putra dan putri.
Gus Ubaid, sapaan akrab pengasuh pondok, menyampaikan dalam khotbahnya tentang alasan melaksanakan shalat istisqa, yakni ponpes merasa perlu ada pertolongan Allah swt. untuk memohon turunnya hujan.
“Sholat istisqa adalah ibadah sunnah yang dilakukan untuk meminta kepada Allah SWT agar diturunkan hujan. Amalan ini dianjurkan Rasulullah SAW ketika kemarau berkepanjangan terjadi di sebuah daerah,” terang Gus Ubaid.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa niat dan tata cara shalat istisqa harus diketahui oleh setiap muslim. Hukumnya pun adalah sunnah muakkad atau sangat dianjurkan.
Dengan demikian, shalat istisqa ini menjadi salah satu bentuk ikhtiar ponpes untuk memohon pertolongan Allah agar menurunkan hujan demi mengakhiri cuaca panas akhir-akhir ini yang berdampak pada kemarau panjang.
“Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang menyenangkan, yang berakibat baik, yang membawa kesuburan, yang melimpah, dan yang selalu membawa manfaat. Tanaman- tanaman kembali subur, tanah pecah-pecah menjadi rapat,” ungkapnya.
Mengenai jumlah jamaah yang mengikuti shalat istisqa ini, Gus Ubaid menyebutkan kurang lebih ada 200 orang.
“Total Santri yang ikut sekitar 180, itu semuanya adalah santri maupun santriwati yang disini,” bebernya.
Selain itu, saat disinggung awak media terkait adaka permohonan untuk mendoakan Palestina yang saat ini sedang mengalami peperangan, Gus Ubaid pun buka suara.
“Iya itu untuk bencana. itu sudah masuk didalam, semua bencana itu harus dihilangkan, dan ada di dalam doa tadi, sudah disebutkan, secara umum sudah disebutkan dan khusus itu memang belum ada disitu,” imbuhnya.***
Penulis: CR
Editor: Nurul Huda
