Semarang, Tuturpedia.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengimbau kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar melakukan antisipasi cuaca pada musim penghujan saat distribusi logistik Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan oleh Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana pada 4 Desember 2023.
“Jangan sampai ini mengganggu pelaksanaan dari pemungutan suara, maka perlu mengamankan kotak suara, jangan sampai misalnya kebanjiran. Ini harus kita antisipasi,” ucap Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana saat ditemui di Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Nana menjelaskan, mitigasi musim hujan ini perlu dilakukan dalam menyambut Pemilu 2024. Sebab saat ini, tahapan kampanye sudah mulai berjalan.
KPU juga sudah mulai mendistribusikan logistik, karena pemilu akan segera diselenggarakan pada 14 Februari 2024 mendatang.
“Februari itu kemungkinan puncak musim penghujan. Jadi saya juga minta kepada Satlinmas memastikan keamanan kotak suara dari kehujanan atau banjir,” jelas Nana.
Nana menambahkan, saat masuk musim penghujan, semua pihak harus memitigasi dan memetakan daerah rawan bencana alam. Selain itu, ia mengimbau kepada masyarakat yang ada di wilayah rawan bencana agar terus memantau kondisi cuaca serta meningkatkan kewaspadaan.
“Saya harapkan masyarakat mengikuti perkiraan dari BMKG. Itu yang pertama harus kita ikuti,” imbau Nana.
Terkhusus bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana seperti banjir dan longsor, bila situasinya membahayakan, Nana meminta kepada masyarakat untuk pindah ke tempat lain terlebih dahulu untuk sementara waktu.
Berdasarkan prediksi BMKG, musim hujan akan mencapai puncaknya pada sekitar bulan Februari 2024 bertepatan dengan bulan Pemilu. Oleh karenanya, mitigasi bencana harus terus dilakukan dengan berbagai upaya, salah satunya adalah memetakan daerah yang rawan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Nana membeberkan, berbagai persiapan sudah dilakukan oleh Pemprov Jateng dalam rangka menghadapi musim hujan. Di antaranya melakukan gelar kesiapsiagaan bencana yang menggandeng berbagai pihak, seperti BPBD, Basarnas, TNI-Polri, serta institusi lainnya.
“Kita pun sudah mempersiapkan, kita cek bagaimana kesiapsiagaan personel serta sarana prasarana yang ada,” jelasnya.
Gelar kesiapsiagaan tersebut juga adalah upaya mengevaluasi apa saja yang sekiranya harus dilakukan dan ditingkatkan dalam upaya tindakan preventif dan represif saat terjadi bencana.
Nana tidak ingin ketika bencana terjadi, seluruh sumber daya tidak siap. Termasuk kesiapan tempat evakuasi apabila bencana terjadi.
Oleh karena itu, Pemprov Jateng sedang berkolaborasi dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota, serta instansi lainnya untuk menyiapkan tempat evakuasi bila ada bencana.
Pihaknya juga sudah melakukan evaluasi terhadap daerah-daerah rawan bencana. Ia ingin ada solusi yang tepat agar daerah tersebut tidak kembali menjadi langganan banjir atau longsor saat musim hujan tiba.***
Kontributor Kota Semarang: Rizal Akbar
Editor: Annisaa Rahmah