Tuturpedia.com – Indonesia memang sebelumnya terdiri dari beberapa kerajaan, tak heran jika di negara ini masih ada jejak-jejak bangunan kerajaan ataupun keraton yang masih bisa jadikan objek wisata.
Salah satunya Kalimantan Barat, yang masih memiliki bangunan bersejarah unik berupa keraton dan masjid jami yang letaknya tak jauh dari kompleks.
Biasanya beberapa keraton atau istana ini kerap dijadikan objek wisata baik saat akhir pekan maupun saat libur nasional.
Keunikan lain dari keraton atau istana di Kalimantan Barat ialah coraknya yang didominasi dengan warna hijau, biru, dan kuning.
Dikutip Tuturpedia.com, Kamis (29/8/2024), berikut rekomendasi wisata keraton istana Melayu di Kalimantan Barat yang wajib dikunjungi.
1. Istana Alwatzikhoebillah Sambas
Wisata sejarah keraton di Kalimantan Barat pertama yang wajib dikunjungi ialah Istana Alwatzikhoebillah.
Objek wisata ini biasanya ramai dikunjungi ketika hari libur nasional, khususnya pada saat hari raya baik itu hari raya Idulfitri maupun Iduladha.
Bangunan ini dulunya merupakan pusat pemerintahan di Sambas hingga berakhirnya masa kesultanan.
Selain itu juga menjadi Kerajaan Hindu yang kemudian berubah menjadi Kerajaan Islam.
Sultan Sambas pertama yang berhasil membangun bangunan ini menjadi lebih maju yakni Raden Sulaiman.
Pada masa Pemerintahan Sultan Muhammad Mulia Ibrahim Saifudin, istana ini dibangun dari tahun 1933 hingga tahun 1935 yang menghabiskan biaya sekitar 65.000 golden dan merupakan pinjaman dari Kesultanan Kutai Kartanegara.
2. Istana Amantubillah Mempawah
Istana Amantubillah merupakan nama lain dari Kerajaan Mempawah. Istana ini dibagun pada masa pemerintahan Gus Teja Miril tahun 1761 usai dirinya dinobatkan menjadi Kerajaan Mempawah.
Istana ini sempat direhabilitasi beberapa kali, salah satunya pada tahun 1880 karena mengalami kebakaran.
Lalu istana tersebut dibagi menjadi tiga bagian, yakni bangunan utama, sayap kanan, dan bangunan sayap kiri.
Bangunan utama biasa digunakan sebagai singgasana raja, permaisuri dan tempat tinggal keluarga kerajaan.
Bagian sayap kanan digunakan untuk menyiapkan keperluan dan sebagai tempat jamuan makan keluarga istana.
Sedangkan bagian sayap kiri istana digunakan sebagai aula sekaligus tempat mengurus segala administrasi pemerintahan.
3. Keraton Ismahayana Landak
Kerajaan atau keraton ini dibangun pada masa Pemerintahan Ratu sang Nata pulang Pali yang merupakan raja ketujuh.
Sepeninggalannya, sang putra mahkota yang naik takhta kemudian memindahkan pusat kerajaan ke Munggu Ayu.
Selain itu, Pangeran Ismahayana juga memeluk agama Islam dan berganti nama menjadi Sultan Abdul Kaha.
Pada tahun 1950-an dan tahun 1960, istana ini kembali direnovasi usai peristiwa kebakaran yang menimpa dan mengakibatkan kerusakan di beberapa bagian.
4. Istana Kadariah
Kesultanan Kadariah yang berada di Pontianak ini merupakan Kesultanan Melayu yang berdiri sejak 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie.
Ia merupakan keturunan Rasulullah dari Imam Ali Ar Ridha. Ia diketahui menikah dua kali, yang pertama pernikahan politik dengan putri dari Kerajaan Mempawah dan kedua dengan putri dari Kesultanan Banjar.
Mereka lalu tinggal di Pontianak dan mendirikan Istana Kadriah lalu mendapatkan pengesahan sebagai Sultan Pontianak pada 1779 oleh Belanda.
Namun usai proklamasi kemerdekaan Indonesia, tepat pada tahun 1945 atas inisiatif dari Sultan Hamid 2 Sultan 7, kesultanan pontianak pun bergabung dengan Republik Indonesia Serikat.
5. Keraton Kubu
Istana ini jadi salah satu ikonik wisata sejarah di Kalimantan Barat. Kerajaan ini didirikan oleh Syarif Al Idrus Bin Abdurrahman
Istana ini dinamakan Kubu lantaran awalnya merupakan benteng pertahanan yang dibangun oleh pengikut setia dari Syarif Al Idrus dan terbukti jadi benteng terkuat.
Pasalnya pertahanan benteng ini tetap kokoh meski sudah berkali-kali diserang musuh. Pada tahun 1998, masa kesultanan ini pun berakhir dan memutuskan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Itu dia rekomendasi wisata keraton istana yang wajib dikunjungi di Kalimantan Barat.***
Penulis: Niawati
Editor: Annisaa Rahmah