Tuturpedia.com – Perusahaan chip Neuralink milik Elon Musk telah menetapkan target ambisius, yakni menanamkan chip pada lebih dari 1.000 pasien pada tahun 2026. Pengumuman ini datang melalui platform Musk X pada Kamis, 11 Juli 2024.
Chip Neuralink sendiri memang diciptakan sebagai perangkat elektronik yang dirancang untuk ditanamkan di otak manusia. Teknologi ini menghubungkan otak langsung dengan komputer melalui antarmuka otak-mesin.
Tujuan utama dari Neuralink adalah memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan perangkat digital hanya dengan pikiran, serta membantu mengatasi berbagai gangguan neurologis.
Chip ini mengandung sejumlah elektroda yang mampu merekam dan merangsang aktivitas otak. Dalam praktiknya, chip ini dapat membantu individu yang mengalami kelumpuhan untuk menggerakkan anggota tubuh mereka dengan kekuatan pikiran, atau membantu pasien dengan penyakit neurodegeneratif seperti parkinson atau alzheimer.
Untuk proses pemasangannya, chip Neuralink ditanamkan dengan menggunakan robot bedah presisi tinggi yang dapat menempatkan elektroda di tempat yang tepat tanpa merusak jaringan otak sekitarnya.
Saat ini, chip Neuralink masih dalam tahap pengembangan dan uji coba, potensi dari chip Neuralink sangat besar dan bisa membawa perubahan signifikan dalam cara kita berinteraksi dengan teknologi serta dalam pengobatan penyakit otak.
Noland Arbaugh Jadi Pasien Uji Coba Neuralink Pertama
Noland Arbaugh, orang pertama yang menerima implan Neuralink. Pengalaman ini telah memberikan Arbaugh kemampuan baru untuk berinteraksi dengan dunia di sekitar, yang sebelumnya sulit dilakukan karena keterbatasan fisik akibat cedera tulang belakangnya.
Chip Neuralink yang ditanamkan di otak Arbaugh merupakan perangkat yang kira-kira seukuran koin, ditanam di bawah tengkorak dan menggunakan 64 kabel atau benang kecil. Perangkat tersebut juga dilengkapi dengan lebih dari 1.000 elektroda yang dapat membaca aktivitas neuron di otak dan terhubung dengan komputer atau ponsel pintar.
Dengan menanamkan chip ini, memungkinkan Arbaugh mengendalikan anggota tubuh robotik dengan pikiran mereka, melebihi kecepatan koneksi alami otak-anggota tubuh.
Namun, saat ini, keadaan Noland Arbaugh, pasien uji coba pertama Neuralink, mengalami sejumlah tantangan. Setelah menerima implan Neuralink, beberapa masalah teknis muncul, termasuk kabel-kabel implan yang mulai terlepas dari jaringan otaknya. Sekitar 85% dari kabel tersebut telah terlepas, menyebabkan penurunan performa perangkat.
Namun, tim Neuralink berhasil mengatasi sebagian besar masalah ini dengan menyesuaikan algoritma perekaman dan meningkatkan antarmuka pengguna, sehingga Arbaugh dapat kembali menggunakan perangkat dengan lebih baik dari sebelumnya.***
Penulis: Anna Novita Rachim.
Editor: Annisaa Rahmah.















