Tuturpedia.com – Sejak hari Minggu (5/5/2024) pagi, Gunung Semeru yang terletak di Kab/Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi.
Gunung api yang masih berstatus siaga ini terpantau mengalami dua kali erupsi dengan ketinggian letusan abu vulkanik hingga 1.000 meter atau satu kilometer dari puncak pada Minggu (5/5/2024).
Erupsi pertama terjadi pada Minggu pukul 08.50 WIB dan erupsi kedua terjadi pada pukul 20.22 WIB. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 134 detik.
Petugas pos pengamatan Gunung Semeru mengatakan kedua erupsi di hari Minggu tersebut terpantau tidak berdampak signifikan yang dapat mengganggu aktivitas warga di lereng Gunung Semeru.
Erupsi kembali berlanjut di hari Senin (6/5/24). Diketahui, gunung yang memiliki ketinggian puncak 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini terpantau erupsi kembali pada pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl.
Erupsi juga terekam oleh seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 108 detik.
Atas terjadinya kembali erupsi di Gunung Semeru, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Daerah tersebut terpantau berpotensi akan dilanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Pastikan untuk tidak beraktivitas dalam radius lima Km dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***
Penulis: Anna Novita Rachim.
Editor: Annisaa Rahmah.