banner 728x250

Mantan Menteri Pertahanan Israel Akui Negaranya Lakukan Pembersihan Etnis di Gaza

Mantan Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya’alon sebut negaranya lakukan pembersihan etnis di Gaza. Foto: x.com/bogie_yaalon
Mantan Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya’alon sebut negaranya lakukan pembersihan etnis di Gaza. Foto: x.com/bogie_yaalon
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Pada hari Minggu (1/12/2024) kemarin, mantan Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya’alon menuduh tentara Israel melakukan kejahatan perang di Jalur Gaza Utara dan berusaha menyembunyikan kejahatan ini dari publik.

Yaalon, mantan Kepala Staf Angkatan Darat, mengatakan dengan lantang kepada media Israel bahwa kelompok garis keras di kabinet sayap kanan Netanyahu ingin mengusir warga Palestina dari Gaza Utara dan ingin membangun kembali pemukiman Yahudi di sana.

“Saya terpaksa memperingatkan tentang apa yang terjadi di sana dan apa yang disembunyikan dari kita. Pada akhirnya, kejahatan perang sedang dilakukan,” kata Yaalon kepada sebuah saluran TV swasta Israel, melansir dari Al Jazeera, Rabu (4/12/2024).

Ketika ditanya tentang penilaian “pembersihan etnis”, ia berkata bahwa, “Apa yang terjadi di sana? Tidak ada lagi Beit Lahiya, tidak ada lagi Beit Hanoon, tentara melakukan intervensi di Jabalia dan pada kenyataannya, tanah tersebut dibersihkan dari orang Arab.”

“Saya bertanggung jawab atas apa yang saya katakan tentang pembersihan etnis di Gaza Utara,” tegas Ya’alon.

Bukan hanya mengkritisi tentara Israel (IDF), Ya’alon juga mengkritik seruan Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich untuk menggusur penduduk Gaza.

“Smotrich bangga dengan kesempatan untuk mengurangi populasi Gaza hingga setengahnya. Apa sebutannya? Dia tidak punya masalah moral dengan pembunuhan dua juta warga Gaza. Kami dulunya adalah negara demokrasi,” ucapnya pada stasiun TV itu, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Bulan November lalu, Smotrich menyerukan pendudukan kembali Gaza dan mengusulkan pengurangan populasinya hingga setengahnya dengan mendorong apa yang disebutnya “migrasi sukarela” warga Palestina dari wilayah tersebut.

Beberapa menteri Israel telah menyerukan pendudukan kembali Gaza dan mengurangi populasi Palestina dengan mendorong apa yang mereka sebut sebagai migrasi sukarela di tengah serangan mematikan Tel Aviv di daerah kantong itu.

Menteri Perumahan, Yitzhak Goldknopf juga sempat mengunjungi perbatasan Gaza pada hari Kamis (28/11/2024) dan mendukung inisiatif untuk membangun kembali pemukiman di daerah kantong tersebut.

“Pemukiman Yahudi di sini adalah jawaban atas pembantaian mengerikan (7 Oktober 2023) dan jawaban bagi Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag,” tutur Goldknopf.

Atas pernyataan tersebut, Partai Likud yang dipimpin Netanyahu menuduhnya menyebarkan “fitnah”. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Gideon Saar, pimpinan partai sayap kanan kecil, mengatakan tuduhan yang dikatakan Yo’alon tidak berdasar.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah