banner 728x250

Mantan Duta Besar India Minta Israel Tidak Membalas Serangan Hamas, Ini Sebabnya!

India menyatakan selalu bersama para korban tak bersalah, mantan duta besar India minta Israel tak balas serangan hamas. Foto: X.com/erbmjha
India menyatakan selalu bersama para korban tak bersalah, mantan duta besar India minta Israel tak balas serangan hamas. Foto: X.com/erbmjha
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Kelompok Islam Hamas yang berbasis di Palestina menyerang dan menguasai Jalur Gaza.

Serangan ini diketahui menjadi salah satu serangan terbesar Palestina terhadap negara Yahudi tersebut sejak 1948.

Akibatnya, ratusan bahkan ribuan orang dari kedua pihak menjadi korban.

Keadaan ini tentu membuat seluruh dunia prihatin, peperangan perebutan wilayah kekuasaan antara Israel dan Palestina masih belum bisa diselesaikan.

Salah satu negara yang turut bersimpati atas kejadian ini adalah India. 

Mantan Duta Besar India meminta Israel tak membalas serangan

Serangan Hamas kepada Israel merupakan sebuah serangan balasan yang baru mereka lakukan setelah Israel terus membombardir Palestina.

Hal ini cukup membuktikan jika Israel memiliki kekuatan yang cukup untuk membalas kembali serangan Hamas lebih buruk lagi. 

Hal ini pun diprediksi oleh Mantan Duta Besar India, Amb. Talmiz Ahmad, saat diwawancarai di sebuah media. 

Dikutip dari akun twitter @erbmjha, Senin (9/10/23) Ia menyatakan bahwa Setiap kali ada serangan terhadap Israel, mereka akan membalas dan membunuh lebih banyak banyak orang.

Rasa frustrasi dan penghinaan yang dialami warga Palestina kini memberi mereka kekuatan untuk melawan. 

Tentu jika balasan kembali dilayangkan, Israel akan memperburuk ketegangan antara kedua pihak.

Tentunya juga keadaan tersebut dapat merenggut lebih banyak korban jiwa. 

India bersama para korban tidak bersalah

Seperti yang disebutkan Perdana Menteri India, Narendra Modi pada akun X, ia menyampaikan dua poin penting dalam postingan singkatnya tersebut.

Modi menyatakan keterkejutannya atas apa yang ia sebut sebagai “serangan teroris” dan menyampaikan “solidaritas dengan Israel.”

Meskipun begitu, dikutip dari Indian Express, pernyataan dari PM India tersebut tidak menyebutkan nama dan menyalahkan kelompok militan Hamas.

Namun, ia berempati dan berfokus pada “korban yang tidak bersalah” dan “Israel yang berada dalam masa sulit.” 

“Sangat terkejut dengan berita serangan teroris di Israel. Pikiran dan doa kami bersama para korban yang tidak bersalah dan keluarga mereka. Kami berdiri dalam solidaritas dengan Israel pada saat yang sulit ini,” tulis Perdana Menteri melalui postingan media sosial di X.

Hubungan India-Israel berkembang dalam kemitraan strategis yang kuat. Chemistry personal antara Perdana Menteri Narendra Modi dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terlihat jelas dalam hubungan bilateral mereka.

Israel telah menjadi salah satu mitra pertahanan dan keamanan India yang paling dapat diandalkan dan penting di dunia.

Namun, India menghadapi lingkungan yang rumit di Asia Barat, karena India mempunyai teman di kedua negara, atau lebih tepatnya di banyak pihak – Arab Saudi, Iran, Israel, dan UEA adalah empat negara besar di wilayah tersebut.

Meski begitu, kembali pada pernyataan Modi, India hanya memihak korban yang tidak bersalah pada pertempuran tersebut.

Mereka juga mengkhawatirkan warga negara India yang banyak bekerja di Israel. 

Dikutip dari Wion, ada sekitar 18.000 warga negara India di Israel, sebagian besar adalah pengasuh yang dipekerjakan oleh para tetua Israel, pedagang berlian, profesional TI, dan pelajar, sesuai rincian yang disebutkan di situs Kedutaan Besar India.

Sejalan dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Perdana Menteri, Muslim di India juga merutuki segala jenis kekerasan yang terjadi. 

Dikutip dari Hindustan Times, seorang petugas Muslim IAS Shah Faesal mengatakan kemanusiaan berada di atas agama.

Terorisme tidak pernah membantu siapa pun, maka terorisme tidak akan membantu Palestina. 

Meski begitu ia berkata Muslim India tetap berdiri teguh bersama Palestina karena mereka melindungi tanah air mereka dari Israel.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses