banner 728x250
News  

Manggung dengan Visual Peringatan Darurat, Nadin Amizah Sampaikan Pesan Tersirat untuk Indonesia

Pesan tersirat Nadin Amizah terkait Peringatan Darurat. Foto: instagram.com/cakecaine
Pesan tersirat Nadin Amizah terkait Peringatan Darurat. Foto: instagram.com/cakecaine
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Nadin Amizah menjadi salah satu musisi yang turut menyoroti demokrasi Indonesia dengan memasang visual Peringatan Darurat di konsernya baru-baru ini.

Dikutip Tuturpedia.com dari Instagram @cakecaine pada Selasa (27/8/2024), Nadin Amizah mengunggah fotonya saat berada di panggung dengan visual berlatar biru tersebut.

Dalam keterangan unggahannya, ia pun menuliskan pesan tersirat tentang dirinya yang sebelumnya tak pernah terlalu memikirkan permasalahan negara.

“Aku tidak pernah cinta-cinta amat dengan rumahku ini. Jendelanya reyot, meja makannya penuh orang yang tidak ku kenal duduk di sana, kamarnya kadang bau tikus-tikus rakus yang tidak kenal rasa cukup,” tulis Nadin Amizah.

“Aku tidak pernah peduli-peduli amat dengan rumahku ini. Ku pikir kalau suatu hari nanti aku bisa pindah, pindah lah aku. Meninggalkan, membiarkan apa yang aku tidak cinta, dan tidak aku dapat manfaatnya, adalah perilaku mudah,” lanjutnya.

Namun, Nadin menyebut jika kali ini dirinya turut marah dengan kondisi yang terjadi di Indonesia.

Penyanyi lagu Bertaut itu pun menegaskan jika dirinya tak dibayar untuk menyuarakan pendapatnya tersebut.

“Jadi jangan tanya apa yang membuatku semarah ini, aku pun tak tahu hantu apa yang merasukiku, yang pasti aku tidak dibayar (selain untuk bernyanyi). Mungkin sebenarnya dalam lobang-lobang bergerigi di dalam hatiku ini masih ada harap dan kasih yang sisa dan sisa itu, walau hanya seujung kuku, tetap lebih besar dari orang-orang yang dengan sengaja menjarah isi rumah ini dengan tangan busuk dan berdakinya,” sambungnya.

Nadin pun menyebut jika seniman sepertinya tetap bisa bersuara dengan cara mereka sendiri.

Sidenote: you tell an artist they cant do something and they’ll show you hundreds way of how they will and they can. We’re artists for a reason. Our art is our WEAPON. Don’t try. (Terjemahan: kamu memberi tahu para seniman kalau mereka tidak bisa melakukan apa-apa lalu mereka menunjukkanmu ribuan cara yang bisa mereka lakukan. Kami menjadi seniman untuk sebuah alasan. Seni kami adalah senjata kami. Jangan coba-coba),” tegas Nadin.

Dalam penampilannya tersebut, Nadin juga tampak mengenakan kostum berwarna hitam yang disebutnya memiliki makna tertentu.

“Berduka mengenakan pakaian serba hitam yang sigap kurang dari 24 jam serta rambut sederhana tapi sulit dibuat, kemarin tidak mau terlalu berdandan karena ada misi lebih penting yang harus dijalankan,” pungkasnya.***

Penulis: Sri Sulistiyani

Editor: Annisaa Rahmah