Indeks

Malaysia Melarang Buku yang Dinilai Merendahkan ART Indonesia Usai 10 Tahun Terbit

Malaysia melarang buku ini setelah 10 tahun terbit, ini kata penulisnya. FOTO: Instagram.com/iamboey
Malaysia melarang buku ini setelah 10 tahun terbit, ini kata penulisnya. FOTO: Instagram.com/iamboey

Tuturpedia.com – Buku grafis berjudul ‘When I Was a Kid 3: Childhood Stories by Boey’ karya Boey Chee Ming, telah dilarang di Malaysia setelah memicu kontroversi terkait penggambaran asisten rumah tangga (ART) asal Indonesia yang dianggap merendahkan. 

Pemerintah Malaysia mengambil tindakan tersebut setelah adanya protes terhadap isi buku ini, meskipun sudah beredar selama 10 tahun sejak 2014 sebagai bagian dari seri ketiganya.

Pada Juni lalu, sebuah kelompok di Indonesia yang dikenal sebagai Corong Rakyat mengadakan demonstrasi di luar Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta untuk mengecam buku ‘When I Was a Kid 3’, dengan alasan bahwa buku ini menurunkan martabat ART asal Indonesia. 

Menteri Dalam Negeri Malaysia menyatakan bahwa buku tersebut berisi materi yang dianggap “mungkin merusak moralitas,” yang kemudian menghasilkan larangan yang diumumkan pada 15 September 2023.

Boey Chee Ming, seorang seniman Malaysia yang tinggal di Amerika Serikat, mengungkapkan kejutannya atas larangan ini pada 28 September 2023. 

Dia menjelaskan bahwa maksudnya bukanlah untuk merendahkan, tetapi untuk menghargai keterampilan luar biasa ART asal Indonesia dalam memanjat pohon kelapa dengan cepat, yang ia gambarkan sebagai hal yang mengagumkan.

“Niat saya bukan untuk merendahkan tetapi untuk memuji kecepatan luar biasa yang dilakukan pekerja kami dalam memanjat pohon kelapa – seperti monyet. Saya kembali ke pohon itu sendirian malam itu karena saya juga ingin melihat apakah saya bisa memanjat pohon itu dengan kecepatan itu,” tulisnya, seperti dikutip Tuturpedia.com dari Instagram @iamboey.

“Saya sangat meminta maaf kepada pihak-pihak yang tersinggung dengan hal ini, dan orang-orang yang secara tidak sengaja saya sakiti,” kata Boey.

“Perjalanan mendongeng ini sungguh luar biasa dan saya telah belajar banyak darinya. Setelah kenaikan pasti ada turunan, dan ini adalah pelajaran yang akan saya pelajari,” tambahnya.

Lebih dari 2 juta pekerja asing di Malaysia, mayoritas di antaranya adalah warga negara Indonesia.

Dengan lebih dari 200.000 di antaranya bekerja sebagai pekerja rumah tangga dengan gaji yang lebih baik daripada yang mereka dapatkan di negara asal mereka.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version