Tuturpedia.com – Terhitung pada Rabu, (20/12/2023), Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim menyatakan pelarangan kapal jenis apapun yang berbendera Israel berlabuh di perairan Malaysia.
Keputusan tersebut dicetuskan dan disepakati atas dasar dukungan penuh Malaysia terhadap warga Palestina yang selama dua bulan berturut-turut ini di serang dari berbagai sisi oleh militan Israel.
Menurut Anwar, tindakan invasi yang dilakukan oleh Israel telah mengabaikan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan.
Dikutip dari Daily Sun, invasi dahsyat yang dilakukan Israel kembali memuncak pada 7 Oktober 2023 kemarin.
Akibatnya, sekitar 1.140 orang di Israel tewas, sebagian besar warga sipil, dan sekitar 250 orang diculik oleh kelompok jihad Palestina. Sementara itu, serangan Israel menewaskan 19.667 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak.
“Pembatasan ini merupakan respons terhadap tindakan Israel yang mengabaikan prinsip dasar kemanusiaan dan melanggar hukum internasional melalui pembantaian dan kekejaman yang terus-menerus terhadap warga Palestina,” kata Anwar.
Dalam sebuah pernyataan disebutkan juga bahwa kapal-kapal yang menuju Israel akan dilarang memuat kargo di pelabuhan mana pun di negara Asia Tenggara yang berpenduduk mayoritas Muslim.
Anwar menyoroti perusahaan pelayaran terbesar Israel, ZIM. Sebelumnya sempat diberitakan, perusahaan pelayaran ZIM dijadwalkan berlabuh di Malaysia pada 26 Desember.
Tersiarnya berita tersebut telah mendorong seruan dari berbagai kelompok agar pemerintah segera mengambil tindakan.
Berbagai petisi juga dibuat masyarakat Malaysia untuk melarang kapal milik Israel berlabuh di negara tersebut.
Diketahui Kabinet Malaysia pada awalnya mengizinkan perusahaan ZIM untuk merapatkan kapalnya di pelabuhan Malaysia sejak 2002.
Namun, dengan pernyataan yang diberikan pada Rabu ini memberikan arti bahwa izin tersebut telah dicabut.
“Pemerintah Malaysia memutuskan untuk memblokir dan melarang perusahaan pelayaran ZIM yang berbasis di Israel untuk berlabuh di pelabuhan mana pun di Malaysia,” kata Anwar.
Selain pelarangan perusahaan ZIM, Malaysia juga tidak menerima berbagai macam transportasi berbendera Israel untuk datang dan berlabuh di Malaysia.
Dengan adanya pernyataan tersebut, Anwar yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan di Malaysia menegaskan jika pelarangan tersebut tidak mempengaruhi aktivitas perdagangan di negara tersebut.
Terlebih, Malaysia memang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda