Tuturpedia.com – Korea Utara murka dan mengancam Amerika Serikat jika sampai mengganggu satelit mata-mata miliknya.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Senin (4/12/2023), salah seorang pejabat antariksa Amerika Serikat (AS) sempat mengatakan akan membuat satelit Korea Utara menjadi tak berfungsi.
Satelit mata-mata milik Korea Utara itu baru saja diluncurkan pekan lalu. Kontan saja pernyataan tersebut membuat murka pihak Korea Utara yang dipimpin oleh Presiden Kim Jong Un.
Pihak Korea Utara mengatakan, pernyataan dari salah satu pejabat antariksa AS tersebut menjadi deklarasi perang.
Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan, Korea Utara mengeluarkan pernyataan terkait deklarasi perang tersebut usai Sheryll Klinkel yang menjadi pakar komunikasi pada Komando Luar Angkasa AS berbicara melalui acara Radio Free Asia terkait satelit mata-mata milik Korea Utara.
Merespons pernyataan tersebut, pihak Korea Utara mengancam hendak mengambil tindakan balasan sebagai bentuk dari pembelaan diri.
Salah satu tindakan bela diri tersebut termasuk melemahkan atau dengan menghancurkan satelit mata-mata AS yang beroperasi di wilayah mereka yang mengacu pada hak sah dan sesuai dengan hukum internasional serta domestik.
“Jika AS melanggar wilayah kedaulatan Korea Utara, Pyongyang akan mempertimbangkan untuk melemahkan atau menghancurkan kelangsungan hidup satelit mata-mata Amerika,” kata juru bicara Korea Utara.
Satelit milik Amerika Serikat memang selama ini telah melakukan pemantauan di semenanjung Korea yang bertujuan untuk memata-matai situs strategis milik Korea Utara.
Pihak Korea Utara mengatakan, satelit tersebut menjadi target prioritas yang akan dihancurkan.
Lebih lanjut pihak Korea Utara juga mengatakan, satelit mata-mata Malligyong-1 milik Korea Utara berada di wilayah kedaulatan Korea Utara.
Pernyataan ini merujuk pada Perjanjian Luar Angkasa PBB tahun 1967 yang berisi penjelasan bahwa satelit pengintaian tidak dianggap sebagai senjata luar angkasa, lantaran tujuannya hanya untuk melakukan pengamatan.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda