Tuturpedia.com – Beredar simulasi simulasi surat suara Pilpres 2024 di sejumlah daerah hanya berisi 2 kolom pasangan calon (paslon), Mahfud MD langsung mengajukan protes dan minta untuk diperbaiki.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Kamis (04/01/2024), calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengatakan bahwa dirinya sudah mengajukan komplain pada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy’ari terkait simulasi surat suara Pilpres 2024 yang hanya berisi 2 kolom pasangan calon.
Menurut Mahfud MD surat suara tersebut hanya simulasi dari IPB jadi akan dikoreksi dan diperbaiki.
“Pak Hasyim, Ketua KPU sudah saya komplain tentang hal ini, dan dia bilang itu hanya simulasi dari IPB, dan akan dikoreksi. Akan diperbaiki,” kata Mahfud usai menghadiri rapat konsolidasi TPN Ganjar-Mahfud di Jakarta, Rabu (3/1/2023).
Menteri Menkopolhukam itu menjelaskan jika seharusnya simulasi surat suara Pilpres 2024 berisikan kolom untuk paslon 1, 2, dan juga tiga pada setiap lembar suara.
“Seharusnya minimal 4 kolom, kalau tidak 1, 2, dan 3 sesuai paslon. Ini sudah ada pernyataan resmi dari Pak Hasyim,” imbuh Mahfud.
Dengan tegas Mahfud menjelaskan jika apapun alasan KPU telah merugikan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut. Mengingat ada 3 pasangan yang ikut kontestasi dalam ajang Pilpres 2024 mendatang.
Dia juga menekankan pada KPU untuk segera memperbaiki simulasi surat suara tersebut.
“Ya, makanya saya bilang kepada Ketua KPU harus diperbaiki,” ungkapnya.
Sebelumnya diketahui jika TPN Ganjar-Mahfud menemukan surat suara Pilpres yang hanya menyertakan 2 kolom paslon di beberapa daerah seperti Jawa Tengah, Solo dan Banten.
Akibat dari insiden tersebut, Todung Mulya Lubis selaku Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud mengatakan jika pihaknya mulai meragukan kredibilitas KPU RI sebagai penyelenggara Pemilu.
Dia bahkan mempertanyakan confident terhadap profesionalitas Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Saya yakin orang awam pun cerdas, sangat tahu bahwa aneh simulasi semacam ini. Dalam hati saya bertanya, apakah kita masih punya confident terhadap profesionalitas KPU melakukan simulasi, mengadministrasi, dan mengelola Pemilu ini,” ucap Todung.***
Penulis: Niawati
Editor: Nurul Huda